2

80 8 0
                                    

Jari tirusnya terus mengusap Rubi merah di tengah cincin yang di pasang kan langa pada jari manisnya,Menikah?, tidak ada dalam bayanganya jika dirinya hidup bersama senior yang baru di kenalnya setahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jari tirusnya terus mengusap Rubi merah di tengah cincin yang di pasang kan langa pada jari manisnya,
Menikah?, tidak ada dalam bayanganya jika dirinya hidup bersama senior yang baru di kenalnya setahun yang lalu.

Reki belum menjawab sama sekali tawaran langa untuk membesarkan seorang anak, membuat keluarga baru dan tinggal bersama alias menikah?.

Setelah langa mengajaknya tadi dirinya langsung menyematkan cincin tanpa mempedulikan jawaban Reki lalu kembali menderukan mobilnya.

"Aku takut.." dirinya bersuara lirih, langa bisa mendengarnya gemetar salah satu tangan yang sebelumnya memegang stir kini menggenggam tangan berhias cincin indah pemberiannya lalu mengusapnya dengan jempolnya.

"Apa yang kamu takutkan hmm...?" Suara berat namun lembut didengar, mengaum di telinganya menghangatkan pikirannya yang terus cemas.

"Aku takut untuk menikah, aku takut menghadapi tanggung jawab besar, setelah menikah memiliki tanggung jawab sebagai istri , lalu mengurus anak, aku masih ragu.

Aku masih punya impian menjadi skater terkenal lalu jika menikah aku akan berhenti bermimpi, tidak bisa bermain skate, tidak bisa bersikap kekanak-kanakan lagi, aku rasa aku belum siap"

Sebulir air bening menggenang di pelupuk matanya, langa tidak bisa melihat jelas keadaan Reki karena harus fokus pada jalanan, namun ia bisa menangkap getaran suara ketakutan darinya.

Tanganya yang menggenggam tangan Surai Crimson beralih ke rambut lepek merah lebatnya, ia mengusap kepalanya lembut dan tersenyum sesekali melirik kesamping .

"Jika masih ingin melakukannya tidak masalah setelah menikah pun, lakukan apa yang kau suka, untuk bermain skate mungkin tidak bisa saat masih dalam masa kehamilan tapi setelah bayi itu lahir kau masih bisa mengejar mimpimu.

Lalu apa salahnya jika masih bersikap kekanak-kanakan?, tentu aku lebih suka dirimu yang sekarang tanpa mengubah sedikit pun sifatmu, aku lebih suka kau bersikap sok imut dan terkadang galak dari pada sifat yang lebih dewasa" langa berucap membuat Reki kembali tenang, ia bernafas lega dengan pipi merona bak tomat.

Langa berhasil meyakinkannya, jika
Dipikir pikir anak ini juga butuh seorang ayah bagaimana jika suatu saat anaknya bertanya dimana ayahnya dan kenapa tidak hidup bersama?, bagaimana jika anaknya bertanya apakah orang tuanya menghadirkan dirinya kedunia tanpa perasaan cinta?.

"Satu hal lagi yang aku takutkan.."

Pendengaran langa kembali lagi berfokus pada Reki.

"Aku takut jika kau bosan denganku kau akan meninggalkan ku dan anak ini, seperti yang di lakukan ayahku pada ibuku, aku takut.." reki menggigit kukunya, kebiasaannya saat gelisah.

Mobil kembali berhenti setelah dirinya mengucapkan kalimat barusan, ia berpikir mungkin langa akan berbicara serius ternyata mereka sudah sampai di rumah miliknya, bukan maksudnya rumah pemberian ibunya.

nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang