7

46 5 0
                                    

Duka karena ditinggal bocah Rebel bersurai Crimson masih dirasakan oleh orang terdekatnya, dan juga teman dekatnya yang masih belum terbiasa ditinggal oleh pemuda penuh enerjik yang biasanya membawa keceriaan di kelas.

Seluruh kampus membicarakan tentang kabar duka atas reki yang kehilangan nyawanya saat menikah, entah dari mana mereka bisa tau jika reki hamil dan kemudian berhenti kuliah karena menjalin hubungan rumah tangga dengan seseorang, miya juga tidak tahu siapa yang berani membocorkan informasi.

Sempat dirinya ikut naik pitam saat seseorang menjelek jelekkan reki, dengan ungkapan 'reki menjadi omega hina yang tidak bisa menjaga dirinya kemudian mati saat hari bahagianya', ungkapan yang miya sendiri merasakan sakit saat mendengarnya.

Mereka belum tahu apa apa tentang perjuangan reki, mereka hanya bisa berbicara asal tanpa mengetahui fakta itu menyebalkan.

Kesalnya pada diri sendiri, bukan hanya langa yang terpuruk karena reki tapi dirinya juga, kehilangan teman masa kecil yang begitu berharga, miya masih ingat bagaimana suara tawa bodoh reki saat dirinya tidak sengaja terlambat masuk kelas.

Dan sekarang kelas terasa lebih sepi karena tidak ada lagi yang membuat onar, Takashi bisa merasakan juga dirinya yang hanya baru mengenal reki selama 4 tahun terakhir tau bagaimana gelagat netra merah yang selalu ceria.

Orang yang mudah tersenyum ceria kini hanya menyisakan kenangan, sekelebat sandyakala yang tidak akan lagi mereka rasakan.

Reki semoga kau bahagia dimanapun kau berada.

Batin keduanya berdoa.

Ada yang aneh dipikiran miya, benar juga apakah pria beta yang mengaku mencintai sosok yang sudah berada di alam baka tau soal orang terkasihnya meninggalkannya?.

"Hide kau tau soal Reki..."

"Ya reki menikah dengan alpha bajingan itu" putusnya dengan nada kesal di kalimatnya.

Kelihatan dari wajah hide jika dirinya ikut frustasi ketika orang yang ia kagumi dari kecil, orang yang sangat ia cintai dan ingin dimilikinya malah menikahi alpha Kanada yang baru mengenalnya setahun terakhir di banding dirinya yang sudah bertahun tahun lebih mengenal reki.

Lama miya menunggu untuk hide melanjutkan ucapannya tapi sang pemuda tan tidak kembali berbicara setelahnya.

"Hide apa kau tidak tau kabar setelah itu?" Lontaran pertanyaan miya membuat alis hide menyatu di dahi.

"Kabar apa?"

"Bahwa reki...." Bibir miya bergetar ragu untuk melanjutkan kalimatnya, bagaimana ekspresi hide setelah ia memberitahu kabar duka soal reki?.
"Reki kecelakaan, reki telah pergi hide" ucapnya lirih saat mengatakan 'reki telah pergi hide'.

Perubahan ekspresi hide membuat miya khawatir, iris shapirenya melebar sempurna dengan wajah terkejut, mulutnya menganga bergerak seperti mengatakan sesuatu namun suaranya tercekat.

"Re-reki.."

"Tidak mungkin kan?"

"Hey miya kau bercanda kan?"

Nada getir dengan tawa sedih di setiap kalimat hide, rambut Brunette di garuk kasar dengan kuku jarinya, kelihatan jika dirinya ikut terpuruk kehilangan seorang reki juga.

Miya merasa bersalah karena seharusnya hide lebih baik tidak tau, namun jika hide masih memiliki dendam terhadap reki kasian arwah reki yang bisa saja sedih karena hide.

Tanganya mengelus punggung hide lembut, mencoba menenangkan tangisan palsunya yang seolah dibuat buat.

"Pasti" hide bersuara, tangannya mengepal menghantam tanah.
"Pasti karena pria itu tidak bisa menjaga Reki iyakan, jika reki tidak bersamanya seharusnya pria manis itu masih hidup bahagia " dengkurnya masih dengan isakan.

nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang