12

68 6 1
                                    


Seluruh ruangan menggelap, itu lebih mirip dimensi lain dengan keseluruhan berwarna hitam.

"Dimana aku?" Tanyanya pada diri sendiri, tidak ada orang sama sekali disana, bahkan sekitarannya hening sekali.

'langa..!'

Sebuah suara hinggap di pendengarannya, suara yang sangat ia kenali, pemilik suara menepuk pundaknya pelan membuatnya merotasikan tubuhnya menghadapnya.

Iris matanya membulat sempurna melihat seseorang bersurai merah di hadapannya, keadaanya sangat sehat dan lebih bersinar.

"Reki.." bisiknya pelan, bibirnya bergetar dan matanya tidak bisa mengatup.

Yang bersangkutan memasang seulas senyuman lalu meraih tubuh yang lebih tinggi di hadapannya, reki melingkarkan tangannya pada langa.

"Aku.., aku tidak bisa bergerak" erangnya mencoba membalas pelukan, tapi satu jari pun tidak bisa di gerakannya.

'langa aku harus pergi, kau harus bisa melupakan tentang ku'

"Tidak..., tidak akan pernah" langa memberontak mencoba bergerak menahan tubuh reki agar tidak melepasnya, namun bagaimanapun usahanya tetaplah sia-sia.

'aku tidak sendirian, aku bersama separuh dari dirimu ikut bersamaku'
Setelah mengatakannya suara tawa anak kecil terdengar, kaki kecilnya berlari menghampiri reki lalu bersembunyi di baliknya.

Anak laki laki berwajah mirip dengan langa namun bersurai merah seperti reki, wajah manisnya mengingatkan pada dirinya saat kecil dulu, bahkan manik matanya seperti berlian emerald yang indah.

"Reki..,Reki...!" Teriak langa, sosok reki yang menggandeng seorang bocah perlahan menjauh dan menghilang, menyisakan dirinya seorang bersama jurang kegelapan yang tiada akhirnya.

"Tidak Reki..., jangan tinggalkan aku, aku mohon jangan lagi" nafasnya tersengal senggal dari kelopaknya air menetes mngalir melalui pipinya, membuat lukisan retakan di wajah porselennya.

-❄️-

"Reki"

"Tidak jangan pergi" langa yang masih terlelap mengigau, kepalanya terus bergerak ke kanan-kiri, nafasnya kembang kempis dengan berat, ia melirih  dengan suara serak.

Nanako panik karena keadaan langa yang memburuk, sudah seminggu ia demam tak kunjung membaik, di tambah mimpi buruk yang selalu menghantui alam bawah sadarnya membuat keadaannya semakin memburuk.

Nanako sama sekali tidak tau apa yang diimpikan langa, tapi sudah pasti jika mimpinya berkaitan tentang reki.

"Langa buka matamu nak" bisiknya lembut sembari menyeka keringat dingin yang membasahi dahinya, beberapa anak rambutnya menempel di dahi basahnya.

"Isabella ambilkan lagi air, keringat langa semakin banyak, ambilkan juga baju ganti untuknya" titah nanako pada gadis yang hanya melihat di belakangnya, kemudian gadis itu pergi untuk mengambil barang yang di maksud.

Tangan nanako membelai rambut biru anaknya lembut, sesekali menepuknya lalu memberinya kecupan, langa masih enggan membuka matanya seolah lebih suka tersiksa di alam mimpinya.

dua Minggu lalu langa berdebat menentang keputusan oliver yang memaksanya untuk menikahi Isabella perkelahian antara ayah dan anak terjadi, oliver terlalu keras memukul ulu hatinya membuat anaknya sendiri tidak sadar selama 3 hari, setelahnya langa terkena demam hingga saat ini.

nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang