13

43 5 0
                                    

"Reki.."

"Reki..!"

Langa membuka matanya tanganya terjulur ke udara seolah ingin menggapai sesuatu, keringat bercucuran di dahinya dengan deras, ia menyekanya kemudian dengan lengan pakaiannya.

'lagi lagi mimpi reki'

Gumamnya sendiri, entah mengapa suhu ruangan sangat terasa panas membuat tubuhnya basah keringat.

Cuaca sangat panas diluar, hingga pendingin ruangan saja tidak cukup untuk mengalahkan rasa panasnya, atau mungkin keadaan kamar yang memang panas.

Tangan melingkar pada perutnya membuat atensinya mengarah pada seorang di sampingnya, tangan itu bukanlah tangan ibunya yang lebih cerah sedangkan warna kulitnya sedikit menggelap. Iris Aquamarinenya membeliak tidak percaya apa yang di lihatnya tepat disampingnya.

"R-reki...." Bibirnya bergetar ketika menyebutkan namanya, langa tidak ingin percaya lagi sudah pasti ini adalah mimpi buruk seperti malam yang selalu ia lalui.

Reki tersenyum, iris ambernya menatap teduh penuh kerinduan padanya tapi balasan yang ia dapat tidak sepadan, langa melompat dari kasur berjongkok di sudut ruangan menyembunyikan kepalanya.
Bersembunyi takut seolah melihat seorang hantu, raut wajah kecewa tergambar jelas di wajah reki.

"Langa..!" Panggilnya lalu mendekat.

"Jangan lagi, aku lelah harus bermimpi buruk terus, jangan mendekat jika hanya ingin mengatakan selamat tinggal"

Reki terkejut tapi setelahnya ia terkekeh geli, salahnya jika pria bluenette itu seperti orang dengan gangguan jiwa sekarang, ia berjongkok tepat di belakang langa lalu meraih satu tanganya.

"Maafkan aku terlalu lama pergi, ini bukan mimpi lagi langa ini aku" reki membawa tangan langa menuju pipinya.

"Tidak..!, sama seperti sebelumnya kau juga berkata seperti itu dan pada akhirnya kau tetap meninggalkan ku"

"Apa saat kau bermimpi kau bisa merasakan ini" Reki membawa tangan langa menuju perutnya yang sudah lebih besar dari sebelumnya.

Sensasi aneh menggelitik tangan langa, rasa haru dan juga senang bercampur aduk di hatinya membuat perutnya terasa geli. Makhluk yang hidup dalam perutnya seperti sedang menyapanya dengan menendang kecil ibunya, begitu senangnya akhirnya bisa bertemu ayahnya.

"Tendangannya semakin intens bahkan kau juga bisa merasakannya" ucap reki mesra, ia menempelkan dahinya pada dahi langa, nafas mereka saling menyerbu satu sama lain.

"Ini tidak sakit?"

"Terasa tidak nyaman tapi ini menyenangkan"

"Kau benar.." tangan langa masih memegang perut reki, ia tersenyum kecil namun sangat bahagia.

Jika ini mimpi dirinya berharap tidak akan pernah bangun lagi untuk selamanya, dengan ragu dan bergetar ia memberanikan diri untuk bertanya.

"Reki ini bukan mimpi kan?"

Dengusan terdengar dari omega Crimson dihadapannya, tapi ia harus bisa lebih bersabar lagi.

"Iya langa ini bukan mimpi"

Langa menarik tubuh reki mendekat, di dekapnya dengan erat tidak peduli jika nantinya reki ikut basah terkena keringatnya, tapi pelukan itu tidak terlalu erat karena perut besar reki yang menghalangi.

"Aku merindukanmu langa"

"Aku juga sangat merindukanmu, mungkin melebihi mu"

Langa mendorong tengkuk reki, menyambar bibir ranum yang sangat ia rindukan rasanya, bibir manis bahkan tidak berubah sedikitpun rasanya malah semakin manis dari sebelumnya. Ia mencercap meraup bibirnya hingga oksigen di paru paru mereka menipis, benang Saliva memanjang ketika mereka melepas ciuman, dan untuk akhir langa mengecup sekilas dagu reki.

nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang