1

133 10 1
                                    


Hari terik diluar, cafe dengan tema klasik vintage dipilih karena lebih berkesan suasana masa lalu dipadukan dengan berbagai elemen modern, suasana yang adem dan nyaman juga berkesan romantis?.

"Jadi...."masih merasa ragu mengungkapkan sesuatu, pemuda yang sudah hampir setengah jam duduk tanpa memesan apapun selain jus jeruk, menggertakan tanganya terus di meja.

Telapak tangannya terus berkeringat dingin mengepal hingga buku jarinya memutih, bibir bawah yang selalu di basahinya membuat terlihat lebih ranum dan manis, berkali kali pria bluenette dihadapannya meneguk ludah kasar menahan hasrat liar untuk melumat bibir menggoda itu.

"Aku.. sebenarnya.." kalimatnya menggantung lagi, dia tau sekali bahwa orang dihadapannya menunggu tidak sabar mendengarkan informasi darinya.

Untuk mempersingkat waktunya yang berharga, ia mengumpulkan keberanian menghela nafas panjang sebelum kembali berbicara.

"Langa..aku hamil" akhirnya ungkapannya keluar, ia memejamkan matanya membayangkan reaksi apa yang akan di keluarkan langa untuknya.

Setelah berusaha lebih netral akhirnya ia membuka matanya menilik wajah pria dihadapannya.

Wajahnya tetap tenang dengan tatapan berbinar keceriaan, pikiran Reki salah dia kira langa akan terkejut atau tidak bisa menerima kenyataan tapi malah sebaliknya.

"Ohh..ayolah kau malah senang dengan itu tunjukkan ekspresi terkejut setidaknya." Ucapnya jengkel.

Perbuatan yang mereka lakukan tidak baik untuk di lanjutkan, apalagi Reki masih berusia 20 tahun terlalu muda untuk menjadi orang tua.

"Aku tentu saja senang" langa berucap menarik perhatian Reki, ia menangkap tangan Reki yang gemetar penuh keresahan.

"Kau sudah memastikan jika benar positif?" Tanya langa lagi.

Alih alih menjawab Reki mencari sesuatu dari kantong celana yang di pakainya, mengeluarkan beberapa benda dari dalamnya.

"6 tes semua positif" tegasnya menunjukan 6 kertas testpack dengan dua garis merah di setiap kertas.

Lagi lagi respon dari pria dihadapannya hanyalah tersenyum ringan seolah tidak terjadi apa apa.

"Ayolah tunjukan emosi mu sedikit menyebalkan!" Gerutu Reki.

"Kau yakin itu anakku?, omega resesif seperti mu cepat hamil pasti karena banyak melakukan seks dengan orang, apa kau yakin aku yang menghamili mu?"

Pertanyaan langa membuatnya kembali kesal, entah karena hormon kehamilannya membuatnya begitu sensitif atau memang sifat aslinya dirinya juga tidak pasti.

Langa bodoh yang menariknya ke dalam dunianya padahal dirinya, sebelumnya hanyalah Beta yang tidak tau dunia alpha dan omega, karena LANGA..! Menumpahkan pheromone padanya dirinya menjadi omega resesif, itu semua salah senior nya, 'bajingan kau Hasegawa langa!'

"Harap kau sadar diri, selama ini yang selalu memelukku adalah dirimu tidak ada orang lain" sebuah kertas dokumen dengan pulpen ia hentakan di meja tepat di hadapannya langa.

"Tanda tangani ini setelah ini kita selesai" titahnya.

Langa mengernyit bingung, ia menulusuri setiap ketikan pada kertas mencoba menghayati isi dokumen.

"Apa ini?"

"Aku akan menggugurkan kandungan ku, dengan itu tidak ada lagi yang perlu kita khawatirkan, kita akan berpisah setelah nya" tegas Reki mutlak, ada nada memaksa di setiap ucapannya.

nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang