3

75 7 0
                                    

Alis mengernyit tanda bingung, dari tadi tingkah langa aneh, menyuruhnya mandi pagi dengan cepat lalu memaksa memakai pakaian yang di berinya, bukanya pakaiannya aneh hanya saja setelan ini terlalu mahal untuk di pakai oleh Reki.

Celana navy dengan kemeja putih dan rompi senada dengan celananya, apa ada acara penting, sehingga dirinya harus memakai pakaian seperti ini?.

"Jelaskan dulu sebenarnya apa yang akan kita lakukan..!" Tanyanya ketika langa berusaha menarik reki keluar dari rumah.

"Kau ingin tau kita akan pergi kemana?" pertanyaannya begitu serius dengan mimik muka menyeramkan, jadi seperti ini saat langa serius.

Reki mengangguk pelan sedikit ngeri dengan tatapan dingin langa padanya.

"Kita akan bertemu orang tuaku" ucapnya kemudian menata rambut Reki yang berantakan.

Langa paham jika dirinya barusan terlalu kasar sampai bocah Rebel bersurai Crimson itu takut padanya, apakah dirinya benar benar menyeramkan sehingga Reki tidak berani lagi menatap dirinya?.

"Maafkan aku terlalu keras barusan, saat aku memberitahu pada ayah dan ibuku 3 hari lalu soal aku akan menikah, mereka begitu terkejut dan langsung terbang ke Jepang untuk menemuimu.

Bukanya aku memaksamu untuk berdandan seperti ini, tapi jika tidak memberi kesan bagus aku takut jika mereka tidak mengizinkan kita menikah" ungkapnya semua penjelasan itu cukup di mengerti Reki itulah kenapa dirinya bersikap aneh hari ini.

Reki menghela nafas panjang berpikir sejenak, ia sangat membenci jika dinilai penampilannya bahkan ia tidak peduli bagaimana pun dirinya, namun masalah langa juga serius.

"Jika itu penting aku akan menurut, apa orang tuamu begitu menilai fisik?"

Mendengar Reki menurut mengikuti arusnya langa sangat girang, berarti dia juga mau berusaha untuk mendapat restu juga bukan hanya dirinya saja.

"Aku tidak tau soal itu, kau cukup memberi kesan baik saja, jika mereka bertanya jawab seadanya, mereka bukanlah orang yang kasar, sama sepertiku  ibuku orang yang ramah, yang harus hati hati adalah ayahku"

Reki bergidik ngeri saat membayangkan ayah langa, walau dia tidak menjelaskan secara detail bagaimana ayahnya tapi bisa di bayangkan pasti beliau orang yang menyeramkan.

"Ayo kita pergi" bisiknya saat sadar ternyata Reki malah menjadi kepikiran, langa kembali berucap untuk menenangkan Reki lagi.

"Jika mereka tidak setuju aku akan tetap menikahimu apapun yang terjadi nantinya, aku tidak akan membiarkanmu dimiliki oleh alpha lain selain aku"  kalimat langa barusan membuat pipi Reki mengeluarkan semburat merah.

Untuk yang kesekian kalinya dirinya berhasil membuat pikirannya kembali tenang.

Sebelum melangkah lagi langa terlebih dahulu memegang perut Reki sambil bergumam dengan bayi.

"Jangan nakal ya," dengkurnya lalu mengecup sekilas perut datarnya, masih dengan memegang perut Reki, kini ia beralih pada sang Surai Crimson.

"Jika merasa tidak nyaman katakan saja, apa ada sesuatu yang kau inginkan?, misalnya kau ingin makan apa?"

"Tidak untuk sekarang" gelengnya.

"Apa kau merasa mual lagi?"

"Tidak untuk saat ini, aku baik baik saja " setelah langa yakin calon istrinya baik baik saja mereka siap untuk pergi.

Mobil hitam kini berderu meninggalkan perkarangan rumah ala jaman feudal peninggalan ibunya.

Ibu Reki bukan meninggal hanya saja semenjak ibunya bercerai dengan ayahnya ibunya lebih memilih tinggal di rumah peristirahatan lansia, mengingat usianya dan juga Reki yang harus kuliah dirinya tidak mau membebankan anak semata wayangnya itu.

nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang