The Spell of Lethe River

160 20 4
                                    

Dimalam yang sama saat Pharita pulang menuju rumahnya, dia tiba dan melihat kedua orang tuanya masih terbangun di ruang tamu. Ibunya yang melihat Pharita kemudian langsung berlari menghampiri nya
"My angel why are you so late? " (Ucap Ibu Pharita)
"Maafkan aku ibu aku sangat menikmati waktu bersama Junghwan hingga aku lupa waktu"
"It's okay baby come here"
Kemudian Ayah Pharita mendekat dan memeluk Pharita
"Wait, kenapa aku menciun parfum laki-laki dari mu? Apa yang kamu lakukan dengan Junghwan?" ?
Pharita Kaget, dia tidak menyangka parfum Doyoung akan tercium oleh Ayahnya
Ibu Pharita kemudian memukul pundak ayahnya sambil berkata
"Kau ini! Itu urusan anak muda"
"Tapi my baby... Huhuhu kalian masih belum menikah"
"Aya~h ini tidak seperti yang kau fikiran" (Ucap Pharita, sambil mengalihkan pembicaraan)
"Kau tahu mungkin bertunangan dengan Junghwan bukan ide yang bagus, kalian baru dewasa dan Junghwan sudah berani melakukan ini itu pada mu, sampai tahun lalu aku masih berharap kau bisa bertunangan dengan Yoshi atau bagaimana dengan Haruto? "
"Aya~h"
"Sudahlah sayang Pharita juga pasti sangat kelelahan, istirahat lah di kamar mu besok kau sudah mulai kuliah dan akan tinggal sendiri di apartemen mu"
"Baik ibu, ayah selamat malam"

Pharita kemudian menyendiri dikamarnya dan mengemas beberapa barang-barang kecil yang belum dia bawa ke apartemen nya. Saat dia duduk disamping meja riasnya untuk mengemas make up yang akan dibawa dia melihat foto Junghwan yang dia pajang dipojok meja riasnya

Sambil menyentuh foto itu Pharita menangis dan berbisik"Kapan aku aku dapat melihat senyum bahagiamu itu tertuju padaku"Saat Pharita mengusap air matanya, tas yang dia bawa tadi tersenggol dan jatuh, disitu dia melihat sebuah permen yang tadi dibe...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil menyentuh foto itu Pharita menangis dan berbisik
"Kapan aku aku dapat melihat senyum bahagiamu itu tertuju padaku"
Saat Pharita mengusap air matanya, tas yang dia bawa tadi tersenggol dan jatuh, disitu dia melihat sebuah permen yang tadi diberikan oleh Doyoung kemudian tertawa karena mengingat kata-katanya. Tanpa sadar Pharita menyebutkan namanya sambil memegang permen tersebut
"Doyoung-ssi... "
Kemudian seperti terkaget dan tidak percaya apa yang baru saja dia fikirkan dan katakan Pharita kemudian mencubit pipinya sendiri dan berkata
"No.. No.. No.. Rita apa yang kau fikirkan sadarlah"
Pharita kemudian memasukan foto Junghwan dan membereskan sisa barang barang yang belum masuk, mandi dan tidur seperti tidak terjadi apa-apa

-

Kekacauan yang sunyi, adalah kata yang pantas disebut untuk menggambarkan apa yang terjadi malam itu. Junkyu segera menghampiri Junghwan dan memintanya untuk melanjutkan perjalanannya dengan supir lainnya. Junghwan pergi dan setelah membereskan kekacauan tersebut Junkyu pun pergi.

Sesampainya di penthouse yang dimaksud, Junghwan membuka pintu dan betapa terkejutnya dia saat menemui Haruto yang duduk di sofa ruang tamu penthouse tersebut dalam keadaan merunduk dengan mengepalkan kedua tangannya. Karena keadaan ruangan yang gelap, Junghwan tidak dapat melihat jelas wajah Haruto.

Junghwan yang sebenarnya merasa sedikit kesal dengan tingkah Haruto sebelumnya awalnya hanya akan melewatkan Haruto, menaiki tangga dan tidur dikamarnya. Namun saat Junghwan baru melangkahkan satu kakinya pada anak tangga itu, Haruto dengan nada yang sangat rendah dan terdengar getaran pada suaranya seperti seluruh tubuhnya bergetar ketakutan berkata
"What should I do?"
"... "
"... "
"I don't have the answer too" (Junghwan menjawab dengan nada rendah)
"Aku tidak bermaksud untuk melakukan itu, aku sungguh tidak ingin melakukan itu, mengapa hanya aku yang tak terlihat oleh dirinya? kenapa itu bukan aku? mengapa dia melarikan diri jika dia yang memulainya?"

Immature Clan: Goodness, Boldness, ProwessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang