That Night: Pure Love That Was Soiled

97 10 0
                                    

POV: Haruto

malam itu, malam perayaan pertunangan Yoshi-hyung dan Ruka aku berdiri disamping Junkyu-hyung yang tampak meneteskan air mata setelah melihat Hyung dan Ruka memotong kue pertunangan mereka
"Apa kau sangat bahagia karena Yoshi-hyung akhirnya bisa memiliki tunangan? selama ini kan kau yang selalu mengomel pada Yoshi-hyung untuk cepat menikah"
"Anak kecil sepertimu tahu apa" ucap Junkyu sambil menyingkirkan air mata yang mengalir diujung matanya yang indah dengan jarinya.
"Kau tahu aku sekarang lebih tinggi dari kau Hyung"
"Kau itu tetap anak kecil"

Memang saat tidak ada orang lain, hubungan antara aku, Jeongwoo, Junghwan, Yoshi-hyung dan Junkyu-hyung lebih seperti keluarga kecil. Dimana saat kami masih berumur 10 tahun kami sering memanggil kedua orang yang lebih tua 7 tahun dari kami itu sebagai papa dan mama, karena mereka lah yang melindungi kami dari "kutukan yang menggerogoti hidup kami". Namun perasaan itu mulai berubah semenjak aku beranjak ke bangku SMA dan ketika mereka kembali ke Korea setelah berkuliah di USA. aku mulai menyadari jika eksistensi Junkyu-hyung adalah sesuatu yang tidak dapat aku hilangkan begitu saja dia memiliki suatu arti yang spesial yang aku tidak tahu apa itu.

perasaan itu berbeda dengan perasaan kepada Jeongwoo dan Junghwan, maupun perasaan yang ku rasakan dengan Hyung. akupun tidak mengerti perasaan apa itu, aku mencoba beberapa kali mengikuti permainan yang namanya cinta dengan beberapa orang, tapi aku masih tidak mendapatkan hasil yang sama dengan apa yang ku rasakan dengan junkyu. obsesi? benci? cinta? orang-orang bilang itu adalah cinta yang tidak semestinya, tapi bukankah cinta itu adalah sebuah perasaan? sama seperti perasaan bahagia, kau tidak bisa melarang seseorang untuk tersenyum saat mereka bahagia bukan? apa yang membedakannya dengan cinta. Oleh karena itu aku membulatkan tekad ku untuk dapat mengungkapkannya malam ini sebelum dia menjadi semakin jauh dari ku karena mulai dari besok dia akan diangkat sebagai Sekertaris Pengganti Mr. Park, Ayah Jeongwoo.

"Junkyu-hyung, malam ini apa kau ada waktu? aku ingin berbicara sesuatu. Junkyu Hyung!" ucap Haruto sambil menegur Junkyu yang sedang meneguk champange seperti meminum air putih
"ya... oh... oke... kau tidak ingin pergi? kita harus berfoto" Junkyu menjawabnya dan kemudian kami pergi menghampiri Yoshi-hyung yang telah menyelesaikan upacara pertunangannya, untuk mengakhiri acara dilakukan sesi foto bersama.

Junkyu terlihat sedang berbincang-bincang dengan para kenalan bisnis Yoshi-hyung dan para kenalan pengusaha yang berafiliasi dengan Bank Neo, itu adalah dunia yang terlalu mengganggu bagiku karena orang-orang itu hanya lah segerombolan orang-orang tamak yang memasang senyumnya hanya untuk terlihat baik dimata Kami
"Ruto apa yang kau lakukan disini sendiri?" tanya Jeongwoo
"Bagaimana jika kita pergi ke Rooftop?" ucap Junghwan
"apa kau tidak menemani princess mu?" aku menggoda Junghwan karena wajahnya sangat lucu saat ku goda dengan kartu Pharita
"dia datang kesini dengan orang tuanya, berbeda dengan ku dan Jeongwoo yang datang sendirian"
"hahaha Yoshi-hyung sangat licik dia tidak mengundang satupun pimpinan Garden. Co dan SUVI Motors, namun karena ini adalah undangan formal orang-orang tua itu tidak dapat melarang kita berdua untuk hadir, aku harus belajar darinya" ucap Jeongwoo dengan mata liciknya itu
"cut it out! kau mulai terlihat seperti rubah-rubah tua itu!" ucap Junghwan sambil memukul paha Jeongwoo
"sudah lah ayo kita pergi ke rooftop acara disini tidak akan berakhir dalam waktu dekat"

Kami akhirnya pergi ke rooftop hanya untuk menonton film dengan ditemani langit kota yang terlihat sangat cerah dengan gemerlap bintangnya, berbincang hal-hal tidak penting, atau berenang di malam hari. Dan tidak terasa saat ini jam sudah menunjukan waktu 02.00 AM
"I need to go"
"yoo aku dan Jeongwoo akan berada disini sebentar lagi menyelesaikan filmnya dan akan langsung pergi tidur" jawab Junghwan

"Dimana Junkyu-hyung?" berkali-kali ku telfon handphone nya tapi tidak ada jawaban.
"Tuan muda apa kau mencari tuan Yoshi?" tanya seorang pria separuh baya yang merupakan orang kepercayaan kakakku, Tanaka-san yang baru selesai merapikan hal-hal pasca upacara pertunangan tadi.
"..." aku terdiam karena tidak mungkin aku bertanya dimana Junkyu saat ini, aku ingin tidak ada orang yang tahu tentang pertemuan kita
"jika iya, tuan yoshi tadi pergi ke suite-nya bersama dengan tuan Junkyu untuk merayakan bachelor party dengan privat" ucap Tanaka-san
"baiklah terima kasih tanaka-san"

Immature Clan: Goodness, Boldness, ProwessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang