4. three

364 24 4
                                    

dua raga yang masih saling terpaut itu terbangun dikala alarm mereka berbunyi

*KRINGGG
suara melengking yang setiap pagi mereka dengar

"enghhh, sekyungg bangunn" jaemin dengan setengah sadar berusaha membangunkan sekyung

"eumhhh jangan kemana mana dulu" sekyung menarik jaemin kedalam pelukannya, semakin dalam pelukannya semakin dalam juga kyungie kecil masuk..

"enghhh keluarin dulu kontol lu anjing" jaemin mengumpat

sekyung yang mendengar pun segera mencabut sikecil dari zona amannya

"ayo mandi anjir, nanti kita jaga gerbang" jaemin tetap berusaha membangunkan sisepupu

selang 30 menit mereka bersiap dan pukul sudah menunjukan 6:30, mereka memutuskan untuk berangkat detik itu

"btw kyung, gua kemaren ngajak siyiheon buat tinggal sama kita boleh kan" tanya jaemin saat mereka berjalan menuju keluar

"terserah, selagi semua terkendali mah aman" balas sekyung

setelah percakapan singkat itu sekyung dan jaemin bergegas untuk masuk kemobil mereka

7:00

"hahh astaga, aku baru bangun jam segini" yiheon yang baru sadar kaget bukan main, pasalnya pagar sekolah tertutup pada 7:30 dan jam 7:00 ia baru bangun??

ia segera bergegas untuk mandi dan melupakan makan paginya, lari secepat mungkin dan menoleh kearah jalan raya terus menerus barangkali ada angkot lewat

"tuhan astaga, kenapa ada saja masalah yang menimpaku" ucap yiheon menahan tangisnya

30 menit ia berlari dari depok ke jaksel, sendirian, tanpa teman, menahan tangis, menahan semuanya sendiri

sekarang sudah menunjukan pukul 7:58
yiheon yang malang

sekyung dan jaemin terkejut saat melihat orang yang mereka kenali berlari dari kejauhan kearah mereka

"kyung lu liat itu nggak sih, yiheon bukan" tanya jaemin kepada sang sepupu

"dia nggak naik kendaraan kah anjir, mana bentar lagi upacara dimulai" balas sekyung

sebenarnya peraturan sekolah itu pagar tertutup saat jam menunjukkan pukul 7:30, tetapi pagi itu sekyung diminta jaemin untuk menunggu sebentar lagi

"HAHHHH huftttt huhhhh hahhh, maaf kakk saya terlamabat lagiihhh hufttt" nafas yiheon tak karuan, lidahnya terbelit

"sini cepetann honn, ditutup dulu gerbangnya" ajak jaemin dari arah dalam

yiheon hanya mengangguk dan berjalan kearah mereka berdua

"lo masih kuat kaga, kalo masih sono baris" ucap sekyung yang sedang merangkul yiheon

"bentar lagi upacara pembukaan dimulai, mending lu cepetan" timpal jaemin

yiheon sebenarnya sudah tak kuat, tapi apa boleh buat ia hanya bisa memaksakan dirinya sendiri

"bau keringet anjing lah"
"masih pagi udah kumus kumus aja iyuh"
"kok kaya banci"
"boti ew, nggak pantes sekolah disini"
"bajunya kok beda anjir"
"katanya yang dapet beasiswa bajunya beda tau"
"pinter pinter boti anjir"
"cakep anjir, tapi kok gitu ya"
"nggak punya malu"
"dasar miskin"

bohong jika yiheon tak menangis, selama upacara ia menunduk tanpa ingin melihat keatas, hatinya sakit atas ucapan ucapan manusia tak punya hati

"bu, yah, kenapa aku beda" suara yiheon bergetar

badan kecil yiheon perlahan bergetar tak karuan, ia pusing, mual, menahan tangis yang tertunda sedari tadi, tapi sepertinya sekarang matanya sudah tidak bisa membendung air suci itu lagi

Nice || Sekyung×Yiheon×Jaemin [MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang