Balapan bisa menjadi candu, terutama bagi dua pemuda yang sering berseteru. Semua orang tau Alaska dan Galaksi tak pernah akur, saling membenci di arena balapan. Mereka pikir akan terus seperti itu. Namun ternyata tidak, hubungan tersembunyi antar m...
Langkah kecilnya berlari cepat sembari menenteng tas Iron Man berwarna merah miliknya. Senyumnya melebar saat melihat ibunda telah menunggunya di gerbang sekolah. Tak lupa senyuman si kecil di balas dengan pelukan hangat yang diberikan ibunda.
"Bunda, liat Gala mendapat peringkat satu di kelas" ucapnya riang.
Gina, sang ibunda bertepuk tangan tak kalah heboh, "Wah, hebat anak bunda. Galaksi memang anak kebanggaan bunda" ujarnya sebari mengelus surai lembut sang anak.
Galaksi tersenyum riang, "Galaksi mau jadi pintar biar selalu jadi kebanggaan bunda" ujarnya meyakinkan.
"Baiklah, tapi jangan paksakan yah. Kalau capek bilang sama bunda, nanti bunda buatin makanan kesukaan Galaksi" ujar Gina dibalas anggukan antusias dari sang anak.
Sejak kecil Galaksi mempunyai ambisi yang kuat menjadi anak pintar kebanggan Gina. Namun sebagai ibu sekaligus ayah bagi Galaksi, tidak ingin memaksakan hal yang malah membuat sang anak sakit atau tersiksa. Gina menerima Galaksi apa adanya. Tumbuh sebagai anak baik dan penyayang sudah cukup buat Gina.
Memecah keheningan, Gina memikirkan untuk mengajak Galaksi pergi ke suatu tempat, "Oh yah, karena Galaksi sudah berusaha keras mendapat peringkat satu. Bagaimana jika kita jalan-jalan di taman bermain?"
Tentunya mata anak itu melebar membulat, Galaksi mengangguk cepat kesenangan dengan ajakan sang bunda, "MAUU! Gala mau ke taman"
Gina menggandeng tangan kecil Galaksi dan berjalan bersama ke taman bermain yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah. Sepanjang perjalanan Galaksi banyak bercerita tentang sekolahnya, Galaksi memang tipikal anak yang cerewet. Namun, Gina selalu menanggapi perkataan Galaksi walau terkadang tidak masuk akal baginya. Ia hanya bisa tertawa dan ikut excited mendengarnya.
Perlakuan sederhana namun sangat berarti di kenangan Galaksi.
Sesampainya di taman bermain yang sangat ramai dengan beberapa orang. Ada yang sedang bersantai, piknik, bermain bersama anaknya.
Galaksi membulatkan matanya melihat banyak jajanan yang menggugah selera, hingga atensinya ke arah permen kapas. "Bunda, mau itu!" ujarnya kegirangan sembari menunjuk permen kapas yang ia inginkan.