- 06 -

538 71 20
                                    

Chapter 06 : Peka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 06 : Peka

Happy Reading
Typo bertebaran

.

⚠️Vote komennya kaka⚠️
🍄Kata Kasar menumpuk🍄

Aku up ulang soalnya flop kemarin :)

.

.


Alaska pikir ia tak akan bertemu lagi dengan Rega setelah lulus SMA namun ia tak mengira bahwa mereka akan menjadi musuh lagi dalam dunia geng motor. Dulu sebelum Alaska bergabung dengan Draco. Geng motor itu selalu berada di bawah Dragon. Namun saat Alaska berhasil mengalahkan Rega dalam sebuah pertandingan, Draco berhasil mengembalikan popularitasnya kembali.

Alaska tau Rega kesal dan marah pada dirinya karena kekalahan yang terjadi. Tapi, ia tak peduli.

Tepat pukul 14.00, sesuai janjinya dengan Bunda Gina. Alaska berjalan beriringan memasuki rumah sakit menuju ruangan dokter yang menangani Gina selama ini. Tak ada yang memulai percakapan, sejak mereka berangkat bersama tak ada yang saling menyahut.

Entah sudah keberapa kalinya, Gina selalu menoleh seakan ingin mengajak Alaska tuk berbicara. Namun, ia tampak ragu melihat wajah Alaska yang terlampau tanpa ekspresi. Ia menghela nafas pelan sebelum berkata "Galaksi nggak ikut?" ujarnya mencoba memulai pembicaraan.

"Kuliahnya belum selesai, nanti dia nyusul" Jawab Alaska datar.

Gina tersenyum mengangguk, "Oh, terima kasih ya Alaska sudah temani bunda ke rumah sakit" ujarnya kembali, wanita itu tak pernah melunturkan senyumnya saat menatap Alaska.

"Ya" jawab Alaska singkat. Pria itu hanya melirik sekilas tak menoleh bahkan tak membalas senyuman Gina padanya.

Gina menyerah.

Ia kembali diam sembari memfokuskan pandangannya ke depan. Satu hal yang menghangatkan hatinya, Alaska mengikuti langkahnya yang pelan. Bahkan, kaki jenjang lebar Alaska tak pernah mendahuluinya. Alaska selalu berada tepat disampingnya.

Cara Alaska berbeda dengan Galaksi, anaknya. Jika Galaksi selalu menunjukkan sifat pedulinya dengan terang-terangan, maka Alaska menunjukkan sifat pedulinya dengan hal terkecil seperti saat ini.

Gina mempercepat langkah kecilnya diikuti Alaska saat menemukan Dewa yang menunggunya di depan ruangannya sendiri.

"Bunda sudah datang?" Ujar Dewa membalas senyuman manis Gina. Dewa sudah biasa memanggil Gina dengan sebutan Bunda. Mereka sudah sangat dekat satu sama lain.

"Iya Dewa, udah lama ya nunggunya? ucap Gina.

Dewa menggeleng, "Enggak kok bun. Ini siapa?" tanyanya, mencuri pandang pada pria yang tak ia kenal di samping Gina.

I K I G A I (Vkook Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang