'17

117 18 0
                                    




•~•~•~•~•~•~•~•

Sekarang Seno tengah duduk di taman dengan sahabat satu satunya yang Seno miliki, Seno sedang memejamkan mata sambil menikmati semilir angin yang berhembus.

Berbeda dengan Raka yang asik bermain game di ponselnya sembari memakan makanan ringan yang Raka beli sendiri.

"Ey, mau sampe kapan merem begitu?" ucap Raka tak mengalihkan pandangan dari game nya.

"Sampe Bunda gue ga nikah lagi."

Raka yang mendengar itu langsung menatap Seno terkejut, "Maksud? Emang Bunda lo bakal nikah? Ngadi ngadi." ucap Raka dengan tawa kecilnya.

"Gue pernah boong?" tanya Seno membuka matanya.

"Bjir sama siapa? Oh my god, sama yang kemarin di rumah lo itu?" ucap Raka menunjukkan wajah terkejut hingga bibirnya membentuk O.

"Iya." singkat Seno.

Raka langsung mematikan ponsel nya dan memberi Seno banyak pertanyaan, saat Raka sadar apa yang ia lakukan, Raka berhenti dan melihat bagaimana wajah tidak senangnya Seno.

"Eh maap maap, kebawa suasana." ucap Raka.

"Tapi si cowonya cuma bilang doang, gatau bakal beneran atau ga." ucap Seno sembari mengusap wajahnya.

"Duh mana bang Jer ke Busan, mempermudah si cowo itu dong." ucap Raka.

"Iya, liat aja kedepannya." ucap Seno.
















Seno sudah pulang sejak dua jam yang lalu berada di taman, karna Seno sendiri sudah lelah untuk berbicara atau sekedar bernafas, pikirnya. Seno membuka pintu rumahnya dengan hati hati agar orang aneh dirumahnya tidak mendengar.

Baru saja Seno ingin meraih gagang pintu, Bima lebih dulu membuka pintu tersebut dari dalam rumah sambil merangkul sang Bundanya.

"Eh ada anak ku, Bunda sama Ayah mau urusin pernikahan. Kamu jaga rumah." ucap Bima dengan senyum meremehkannya.

Seno yang menggunakan earphone hanya menatap jijik Bima dan memasuki rumah sedikit menabrak bahu Bima.

"Sombong banget dah, liat aja besok kalo gua jadi bapak lo. Lo mau mati juga gua jabanin." ucap Bima sebelum menggandeng Dina keluar.

Seno sedari tadi menaiki tangga dengan ekspresi aneh, ia sebenarnya mendengar semua yang diucapkan Bima.

Apa iya gue bakal mati besok, haha kocak.


































___________________

Tiga bulan berjalan baik untuk Jerico, namun sangat amat buruk untuk Seno.

Dua bulan yang lalu, sang Bunda dan Bima sudah menikah secara diam diam dan tanpa pengetahuan Seno sendiri.

Flashback

Seno pulang dari sekolah nya, berjalan memasuki kamar sambil bermain ponselnya. Namun ia mendengar Dina dengan kekasihnya sedang melakukan hal menjijikan di kamarnya.

Seno terkejut bukan main, apakah ini sudah biasa untuk Dina walau belum menikah? Seno lantas segera menuju ke kamar nya sendiri.

Ia menemukan selembar kertas undangan di nakasnya, membuka dan Seno terkejut lagi membacanya. Tiga hari yang lalu saat ia camping sekolah, sang Bunda dan kekasihnya menikah, bahkan undangannya dapat dibilang mewah untuk Seno.

VICTIMS OF WEALTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang