16. Kehangatan

263 27 0
                                    

Happy reading!

"Cemberut mulu. Senyum napa senyum" ucap Rami yang duduk disamping Danielle. Ia menyolek dagu Danielle.

Danielle menepis tangan Rami dengan kasar. "Gausah sentuh sentuh gw"

Tangan kiri Rami bergerak mengelus tangan kanan nya yang mulai terasa perih karena tepisan dari Danielle.

"Dasar singa" gumam Rami.

"Apa lo bilang!"

Papih Danielle nenghampiri dan mulai menasihatinya. "Danielle! kamu itu anak gadis! berarti harus bangun pagi pagi. Gimana calon suami kamu nanti, dapetin istri yang males bangun kaya kamu. Nanti siapa yang bikin sarapan buatnya?"

"Ya kan bisa kali dia bikin sendiri. Masa bikin sarapan aja gabisa?"

Sunendra menghela nafas panjang. Memang anaknya ini bandel, susah dibilangin.

"Udah, papih gamau debat lagi sama kamu. Mending sekarang kamu pergi mandi. Terus turun buat sarapan. Papih udah bikin nasgor special papih buat kamu tuh"

"Ciyus pih??? okey, sekarang Danielle mandi!" Danielle kemudian beranjak dan berlari kembali ke kamarnya untuk mandi.

"Ckckck, punya anak mood nya gampang banget berubah"

"Yakan om. Makanya om adopsi saya aja, jadi anak om" Rami berbicara disamping Sunendra, membuat Sunendra kaget.

"Ya tuhan! kamu bikin saya kaget aja. Lagian emangnya kenapa sama bapakmu?"

"Pake nanya. Jujur om, saya capek banget sama papah saya. Dia tuh jamet banget om, saya sebagai anaknya aja heran, kenapa bunda mau sama cowok modelan dia. Harusnya bunda pilih om aja ketimbang papah"

"Loh, kalo bunda kamu pilih saya, kamu ga bakalan lahir dong"

"Ya gapapa om. Asal bunda dapet jodohnya om sih"

"RAMI!" Jeffrey datang tiba tiba membuat Rami dan Sunendra terperanjak kaget.

"Tega kamu sama papah! papah kurang apa coba sama kamu. Uang bulanan papah selalu tf, kadang kalo papah ada uang lebih, papah kasih lebih uang jajan kamu. Tapi kamu malah mengkhianati papah! papah pikir hubungan kita special. Ternyata hanya papah yang nganggep kamu special. Cukup tau" lanjut Jeffrey.

Rami melihat Jeffrey dengan tatapan datar. Sudah biasa ia menanggapi papahnya ini yang banyak drama.

"Liat sendiri kan om. Dia ini banyak drama"

Sunendra tertawa karir. Ia tidak tahu harus bagaimana menanggapi drama anak ayah ini.

Sedangkan disisi lain. Seseorang tengah dimarahi oleh ayahnya.

Orang itu adalah Yeonna.

Yeonna kepergok oleh ayahnya karena mewarnai rambutnya tanpa izin terlebih dahulu.

"Suruh siapa kamu warnain rambut kamu hah?!! guru kamu? atau temen kamu?!!"

Yeonna diam. Ia menunduk takut.

"Kalo orang tua nanya itu jawab! jangan diem aja. Kamu bukan orang bisu Yeonna"

Yeonna mencoba membuka mulutnya. "Y-Yeonna yang mau..."

Asrama Baejeans Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang