Deuxième

298 58 15
                                    

••••

Setelah kejadian itu, sekarang kedua sejoli itu sedang berada di rumah yang cukup sederhana nan modern. Devotheus tidak mengerti dengan pola pemikiran gadis didepannya sekarang. Gadis itu dengan santainya mengundang dirinya untuk datang kerumahnya hanya dengan alasan ingin menolongnya.

"Sudah selesai, jangan terlalu banyak bergerak ya" Ucap Bella setelah membalut luka yang ada di perut Devotheus. Lelaki itu hanya mengangguk paham sembari memperhatikan Bella membereskan kotak obatan nya lalu berjalan pergi dari ruang tamu.

Devotheus terdiam melihat perutnya yang sudah terbalut perban, walau sebenarnya ia bisa pulih kembali dengan sendirinya.

Kemudian dia terdiam dan memutuskan untuk menghubungi asisten pribadinya sekaligus orang terdekatnya, Helarion Hilderic.

"Yang mulia? Apa benar?! Anda sekarang dimana?! Yang mulia?!!"

"Diamlah, Rion" Devotheus mendengus kesal karena Rion selalu saja heboh dan terkadang terlalu cerewet. Lelaki itu berbicara dengannya melalui pikiran.

"Hehe, maafkan saya Yang Mulia. Saya terlalu khawatir dengan anda setelah peperangan itu"

"Saya baik-baik saja, hanya.. butuh waktu untuk memulihkan kondisi" Jelas Devotheus sembari menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Syukurlah, saya akan menjemput anda Yang Mulia. Beri tahu saya lokasi anda"

Devotheus terdiam, entah kenapa dalam hati ia enggan untuk meninggalkan tempat ini. Hingga lamunannya terbuyar saat suara lembut menyadarkannya.

"Evo?"

"Iya?"

Bella menatapnya dengan heran, hingga membuatnya menggaruk tengkuknya dengan canggung.

"Kamu lamunin apa?" Tanya Bella sambil duduk di single sofa disebelahnya.

"Nothing, tidak penting juga. Ngomong-ngomong.. terimakasih"

"Sama-sama" Gadis itu tersenyum kecil dan Devotheus hanya mengangguk sekilas lalu menghela nafasnya perlahan.

"Kau tak seharusnya menolongku" Ucapan yang Devotheus lontarkan membuat Bella menyerit heran.

"Kenapa begitu?"

"Dengar gadis kecil, kau dan aku tidak saling mengenal dan juga aku orang asing. Bagaimana jika aku melakukan sesuatu kepadamu?"

Bella terdiam mendengar penjelasan dari Devotheus, ucapan lelaki itu ada benarnya. Mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Dan bahkan ini kali pertamanya mereka bertemu.

"Tapi aku hanya ingin menolong.." Gumam Bella pelan, lelaki itu hanya terkekeh kecil.

"Aku tau, tapi lain kali berhati-hati lah dengan siapa yang kau tolong" Peringat Devotheus yang dibalas anggukan kecil oleh Bella.

"Dan satu hal lagi" Bella mendongak menatap kearah Devotheus, menunggu lelaki itu mengungkapkan sesuatu.

"Bisakah kau membantuku sekali lagi?" Tanya Devotheus.

"Huh? Tentu"

"Aku harus segera pulih agar bisa bergegas kembali dan hanya satu hal yang ku butuhkan untuk itu"

"Dan.. apa hal yang kamu butuhkan?"

"Darah, darah manusia"

Ucapan Devotheus membuat Bella mematung ditempatnya. Darah? Dirinya tidak salah dengar kan? Apa mungkin lelaki didepannya ini vampire?

"Kau pasti terkejut, ya. Benar, aku seorang Vampire. Maaf jika fakta ini mengejutkan mu, tapi jangan khawatir, aku tidak akan menyakitimu" Jelas Devotheus, takut apabila gadis didepannya ini mendadak berteriak.

"O-ohh.. aku tidak tau itu hehe" Balas Bella dengan kekehan canggung.

"Kau mau membantuku?"

"Itu..." Bella nampak ragu sejenak, namun akhirnya mengangguk sekilas.

"Come closer" Pinta Devotheus membuat Bella terdiam sejenak sebelum akhirnya ia bangkit dari duduknya. Awalnya Bella sedikit takut namun memutuskan untuk mendudukkan dirinya disebelah Devotheus.

"Ulurkan tanganmu" Bella hanya menurutinya dan mengulurkan tangan kanannya, kemudian Devotheus menggenggam pergelangan tangannya dengan lembut seolah tangan tersebut sebuah benda yang begitu rapuh.

"Maaf, ini akan sedikit sakit pada awalnya" Ucap Devotheus, lalu mendekatkan tangan Bella ke mulutnya.

Bella memejamkan matanya sekilas saat merasakan sesuatu menancap di pergelangan tangannya, lebih tepatnya di area nadinya.

Devotheus mulai menyesap darahnya perlahan, merasakan cairan itu membasahi tenggorokan nya. Terasa begitu manis dan nyaman, ia merasakan ada yang berbeda dengan darah gadis ini.

"How sweet..."

••••

60 vote + 25 komen, baru lanjut
Dadah...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

XO (Only If You Say Yes) ft. HEESEUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang