Eps 04

402 50 3
                                    

Minggu pagi ini Chanyeol sedang menikmati kopi hangat sambil membaca koran diteras rumahnya.  Terdengar alunan musik dari tape recorder miliknya. Ketenangan pagi itu tiba-tiba terusik disaat seekor bebek tiba-tiba berlari ke dalam rumah dan naik ke lantai dua rumah itu.

"BEBEK ANJ*NG" umpat rami dengan lantang

"Pagi-pagi bukannya mandi malah kejar-kejaran sama bebek kamu Ram" tegur Chanyeol

" Pah, bebek ini udah bikin baju yang baru aku cuci kotor lagi. Kurang ajar! Nanti sore kita panggang aja ya pah?!"

"Terserah kamu, Ram"

Rami menyeringai sebelum berlari ke lantai dua untuk mencari keberadaan bebek yang telah membuatnya naik pitam. Hanya dalam beberapa detik, terdengar suara jeritan dari bebek yang diikuti dengan langkah kaki yang menuruni tangga. Terlihat rami tengah memeluk seekor bebek yang umurnya tidak akan lama lagi.

"Wahaha , hari ini ajal loe akan segera tiba, wahai bebek biadab" ucap rami.

Chanyeol hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sang anak. Rami memasukan kembali bebek tersebut ke dalam sangkarnya.

Rami menghampiri kakaknya yang terlihat sedang mencuci motor sport kesayangannya itu.

"Cailah yang mau ngedate, biasanya juga tuh motor jarang mandi"

"Apaan sih loe, mandi sana, bau bebek loe. " Ucap Asa sambil menyiram adiknya dengan selang yang ia pegang.

"ABANG LAKNAT"

Rami masuk kedalam rumah melalui pintu belakang,  hendak mengganti pakaiannya yang basah akibat ulah  kakaknya itu, tiba-tiba tercium bau gosong yang berasal dari dapur. Ia segera mengambil fire extinguisher yang terpajang di dekat pintu dapur.  Rami mendapati ibunya sedang terdiam menatap microwave yang terbakar.

"Menyala microwave kuhhh" celetuk rose sambil memandang ke arah microwave nya.

Rami segera memadamkan kobaran api yang berasal dari microwave ibunya itu.

"Mamah ngapain sih sampai microwave nya kebakar?" Tanya rami.

"Oh. Ini tadi mamah mau manasin makanan pake microwave , eh malah kebakar" ucap rose

"Ya ampun mah, kan papah udah larang mamah masak sendirian gini kan jadinya"

"Hehe maafin ya, daripada kamu marahin mamah mending beliin mamah microwave baru. Biar ada kerjaan kamu daripada ngejar-ngejar bebek"

"Duitnya mana?"

Rose menyodorkan sebuah kartu berwarna hitam yang didalamnya terkandung berdigit-digit nominal rupiah.
Rami menerima kartu tersebut dan langsung berjalan menuju garasi rumah.

"Bang anterin gue beli microwave" ucap rami ketika melihat asa sedang memanaskan motornya.

"Kenapa ga pake motor Lo aja sih?"

"Ah ribet kalo harus ngeluarin dulu dari garasi"

"Ya udah ayok, tapi loe yang bawa"
.
.
.
Motor sport berwarna hijau itu melaju dengan kecepatan tinggi melewati luasnya kebun Teh milik keluarga Chanyeol. Jalanan yang berada ditengah-tengah lebatnya kebun teh ini merupakan jalan yang harus dilalui oleh keluarga Chanyeol agar bisa mengakses ke jalan raya. Terlihat beberapa orang sedang bekerja memetik pucuk teh dikebun tersebut.

Rami, sang pengendara motor dengan lihainya menghindari pekerjaan yang  sedang berjalan sambil menggendong hasil panen. Sementara Asa sibuk teriak meminta maaf atas nama Rami. Para pekerja yang melihat tingkah laku kakak beradik itu hanya bisa menggelengkan kepala.

jodoh wasiat mommy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang