"ASSALAMU'ALAIKUM ,MAMIII RORA PULANGGG RORA LAPARR". Teriak gadis cantik saat memasuki rumah, ia baru pulang sekolah.
"Waalaikumussalam, kebiasaan kamu nak." jawab sang ibu sambil menutup telinganya.
"BERISIK MAEMUNAH, JANGAN TERIAK-TERIAK" protes kakaknya yang sedang main game bersama sang ayah.
"LAH ABANG JUGA TERIAK ITU"
"YA GUE TERIAK KARENA LOE TERIAK DULUAN" jawab sang kakak tak mau kalah.
"Eits udah udah bisa pecah nih gendang telinga mami. Sekarang kamu ke kamar bersihin badan kamu, terus dandan yang cantik kita makan diluar" kata jisoo
"Oke dokie". Rora langsung melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.
.
.
."RORAYAA, TURUN CEPET KITA UDAH MAU BERANGKAT NIH" teriak Ruka sangat keras
"Jangan teriak-teriak bang" tegur sang ayah.
"Gapapa pih, biar dia denger. Rora kan rada-rada budeg "
"Kata siapa rora budeg" tanya rora yang tengah berjalan menuruni tangga.
Siapapun yang melihat penampilan rora saat ini akan terkesima dengan kecantikannya.
"Cantik banget sih anak nya mami" ucap jisoo ketika rora sudah berada dihadapannya.
"Enak aja, anak papih itu" sanggah Jung hae in.
"Dih orang aku yang lahirin " kata jisoo tak mau kalah
"Orang aku yang buat" balas Jung hae in.
"Terus Abang anak siapa?" Tanya Ruka yang menyaksikan orangtuanya memperebutkan adiknya
"Anak pungut ga diajak ya" jawab rora.
.
.
.Kini jisoo dan sekeluarga sudah sampai di sebuah restoran.
"wah restorannya mewah banget" ucap Ruka"Norak loe bang, tapi kok sepi banget ya?" tanya rora.
"Iya lah, kan udah kita booking " ucap Jung hae in sambil masuk ke dalam menggandeng tangan istrinya meninggalkan ruka dan rora yang terlihat kebingungan.
"Bang, bonyok kita dapet warisan ya? Bisa-bisanya makan siang doank sampe nyewa restoran gini"
"Gue sih bodo amat ya, yang penting makan" ucap Ruka sambil meninggalkan rora
"Bang ih tunggu"
.
.
.
Mata jisoo menjelajah ke setiap sudut tempat tersebut seperti mencari sesuatu."Eh hai jeng" sapa seseorang ketika jisoo sudah berada dimeja mereka. Disana terdapat tiga orang perempuan seumuran dengannya.
Kini mereka melakukan ritual peribu-ibuan, yaitu cipika-cipiki.
"Lama nunggu ya jeng? Biasa anak-anak harus dibujuk dulu, Rora juga baru pulang sekolah" tanya jisoo.
"Gapapa jeng, ayo duduk dulu, sekalian mau pesan apa?" Tawar Jennie
Sedangkan para bapak-bapak sedang bertanya kabar sambil berjabat tangan ala laki-laki.
"Apa kabar mas bro? Sehat kan,? Biasanya kalo gendut gini pasti hidupnya bahagia ya?" Ejek Jung Hae in kepada Chanyeol.
Mereka akhir-akhir ini jarang bertemu karena pekerjaan mereka yang sangat banyak."Maksud loe? Gue gendut?" Jawab Chanyeol tidak terima. Jelas saja, siapa yang menerima jika diejek gendut padahal badannya bagus sekali.
"Mau gue liatin abs gue nih?" Sambungnya."Becanda mas bro, gue tau kok bentukan roti sobek loe kek gimana" jawab Jung Hae in sambil terkekeh.
Disebelahnya terdapat meja untuk anak-anak mereka. Mereka sudah duduk namun tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun.
Karena mereka belum pernah bertemu sebelumnya. Hanya beberapa dari mereka yang saling kenal. Hening menghantui mereka cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
jodoh wasiat mommy [HIATUS]
Fanfictionmau gimana lagi gue tolak juga gak bisa toh mami nya dia sama mami gue Sabahatan. pas ketemu di acara keluarga atau cuma sekedar makan-makan aja selalu manggil gue dengan sebutan mantu. ~rora apa-apaan sih nyokap, orang ga terlalu kenal dan sama se...