eps 7

382 42 7
                                    

Tutorial menghilangkan hari Senin

Chiquita menatap kalimat yang baru saja ia ketik di bar pencarian google. Ia menghela nafas berat kala menyadari bahwa dirinya harus bersiap-siap untuk bersekolah. Jika ia bisa memilih ia akan lebih memilih mengurus Liza dirumah seharian daripada berangkat sekolah.

Dengan wajah yang suram, Chiquita melangkah kedalam kamar mandinya, dan
Segera memakai seragam sekolahnya. Setelah selesai ia langsung menuju meja makan disana sudah ada Pharita dan Frederic.

"Kok tumben bunda yang masak, bi wati kemana?" Tanya Chiquita ketika melihat bukan asisten rumah tangga mereka yang menyajikan masakan.

"Dia dipecat" jawab lisa

"Kok bisa?"

" Dia yang nyimpen kamera pengintai di rumah kita"

"Siapa yang nyuruh?" Kini pharita yang bertanya.

" Bi wati ga kenal sama orangnya, ia diancam oleh orang bertopeng waktu belanja ke pasar" jawab frederic sambil memakan sarapannya.

"Mungkin orang yang sama, sama orang yang dulu pernah fitnah ayah" tebak Chiquita. Membuat ketiga orang itu mengingat kejadian beberapa tahun lalu dimana Frederic yang masih bekerja di perusahaan milik orang lain difitnah melakukan korupsi uang perusahaan.

"Jadi kita harus gimana yah?"

"Udah biarin aja, selagi gak mengancam nyawa kita, kita biarin aja dulu. Nanti kalo udah jelas orangnya siapa Ayah bilang sama om Jung Hae In biar dia yang urus" jawabnya santai
.
.
.
Di rumah berbeda, Jisoo yang baru pulang membeli bubur melirik sang putra dan suaminya yang sudah menunggunya. Namun ketika melihat raut muka jisoo yang terlihat kesal membuat kedua laki-laki itu saling tatap.

"Ada apa sih sayang, kok kaya kesel gitu?"

Mendengar pertanyaan sang suami, jisoo dengan cepat melihat ke arah Ruka yang sibuk menyuap sarapannya.

"Kamu pacaran sama anaknya bu saodah?"

"Eh, siapa bilang ? Emang anaknya ibu saodah siapa?"

"Si yunjin, yang rumahnya di ujung komplek itu. Beneran pacaran? Mau dikemanain muka mamih kalo ketemu tante Lisa, bang?"

"Kata siapa mih? Orang aku aja nggak kenal kok"

"Bu saodah bilang katanya kalo tiap pagi kamu senyumin anaknya kalo lewat"

Jung hae in yang sejak tadi mendengarkan , melirik Ruka dengan cepat.

"Beneran bukan pacar kamu?"

"Engga ada Pih, aku ga deketin cewek manapun setelah perjodohan malam itu, cuma pharita doank ini juga Ruka mau jemput dia sambil nganterin tas Rora"

"Terus kenapa tuh bu saodah bisa bilang begitu soal kamu?"

"Ya mana ruka tau?"

Ketika baru saja hendak menyuap makanan kembali, ruka tiba-tiba teringat akan kejadian beberapa hari yang lalu.

Saat itu, ia tidak sengaja berpapasan dengan seorang gadis yang menabrak anak kecil. Ruka menolong mereka karena menurutnya hal itu layak dilakukan, dan setelah kejadian itu setiap berpapasan dengan gadis itu ruka memang sering kali tersenyum tanpa bermaksud lain.

"Mih, si yunjin yang mirip dewi persik itu bukan?

"Iya ,kamu kenal beneran sama dia?"

"Ya Allah, itu mah cewek yang aku tolongin pas tabrakan depan gang depan. Aku jiga senyum pas papasan emang karena engga enak aja kalo buang muka. Kan kenal"

jodoh wasiat mommy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang