part 18

365 61 3
                                    

Pagi hari di kediaman Kim

Jennie turun untuk menemui bi ijah
"Bi, semalam aku tidak melihat Ruby dan daddy pulang"

"Kemana mereka,apa bibi tahu?" Jennie bertanya pada bi Ijah yang sedang menyiapkan sarapan pagi

"Ohh,tuan ji dan Ruby semalam tidak pulang non"

"Tidak pulang?"

"Iya,tuan ji bilang dia tidak pulang bersama dengan ruby"

"Apa mereka ada keperluan bi?"

"Daddy mengatakan apa pada bibi?"

"Tuan ji hanya mengatakan itu saja non,tuan ji tidak memberikan alasan mengapa mereka berdua tidak pulang malam tadi"

Jennie membuang nafas lemah "mereka bahkan tidak mengabari ku"

"Non...tidak usah di pikirkan, sekarang lebih baik non Jennie sarapan"

"Bukankah sekarang non Jennie akan pergi ke kantor?"

"Tidak, ini hari cuti bi"

"Ahhh bibi baru sadar jika hari ini hari Minggu " bi Ijah terkekeh

"Apa non tidak ada acara ke luar?"

"Pagi ini,aku akan pergi menemui bae Irene"

"Bae Irene?...apa non Jennie sakit?"

"Tidak"

"Kenapa non Jennie ingin pergi ke sana, bukankah bae Irene itu seorang dokter?"

"Iya, memangnya pergi ke dokter hanya untuk orang sakit?"

"Ahh tidak juga sih,tapi...non Jennie mau apa kesana?"

"Mmm,aku h-hanya ingin membeli vitamin bi" ucapnya sedikit gugup

Bi Ijah hanya mengangguk "ohh, baiklah, sekarang lebih baik non Jennie sarapan"

"Mari sarapan bersama bi" ajak Jennie kepada bi Ijah

"Tidak ada penolakan, aku tidak ingin sarapan sendiri pagi ini"

"Iya non,kalau begitu bibi akan mengambil sarapan bibi terlebih dahulu di dapur "

"Iya bi, silahkan "

Bi Ijah pergi untuk mengambil sarapannya yang akan ia makan bersama Jennie

____

Ruby pov

Sekarang aku sedang berada di apartemen kantor daddy, semalam aku dapat telepon darinya,dia meminta ku untuk tidak pulang ke rumah, melainkan pulang ke kantornya dan menginap di sini

"Dad,apa Daddy yakin ingin tinggal di sana? Kenapa harus bangun perusahaan di sana?" Aku bertanya lagi padanya untuk kesekian kalinya

"Sayang, sampai kapan kau terus-terusan menanyakan ini pada daddy?"

"Ummm,aku hanya belum mau meninggalkan negeri ini"

"Kamu bisa menolak ajakan daddy,dan tetap tinggal disini bersama anak sialan itu"

"Dad.. haruskah kau menyebutnya dengan nama itu?"

Daddy menghadap ke arah ku "kau tidak menyukainya sayang?"

"Tidak,hanya saja....lupakan.Aku tidak ingin membahasnya"

"Jadi,kau ingin pergi dengan Daddy atau tetap disini ruby?"

"Ayo buat keputusan sekarang, karena hari ini juga kita akan berangkat "

"Secepat itu?"

"Hm,lebih cepat lebih bagus"

I'm not guilty Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang