Camping Chapter 2

30.8K 1.3K 15
                                    

Gue mulai membuka mata, perlahan. Mengerjapkan mata, berkali kali. Dan mencoba melihat ke sekeliling.

OH GOD? GUE DIMANA?!!

" Mamiii!!! "
pekik gue, tersadar bahwa gue sedang terdampar di dalam semak semak.

Gue mencoba mengingat ngingat apa yang terjadi. Tapi hasilnya nihil. Gue ga ingat apa apa, ya terkecuali suara perempuan itu. Suaranya ga asing di Kuping gue.

Dan sialnya! Gue ga bawa ponsel, sekarang udah senja. Ya ampun mamii!!! Aku harus gimana ini? kalo badan hayati dimakan anaconda gimana?

IH! Horror banget sumpah! ✌

" Tolonggg!! "
teriak gue.

Gue pun mencoba berlari menyusuri hutan ini. Tapi sejauh apapun gue berlari tetap ajja, gue ga bisa nemuin tempat Singgah gue tadi.

Tuhan aku harus gimana? Seseorang tolong aku!

Aku terus mencoba menemukan jalan ke tempat singgah tadi, tapi tetap nihil hasilnya.

Hanzel POV

Mata gue terus melirik kesana kemari melihat keberadaan Evelyn, sejak dia pergi ninggalin gue tadi. Gue masih belum liat dia. Kebetulan tenda gue, dan tenda Evelyn ga terlalu jauh. Jadi, gue bisa mengawasi dia.

Tapi apa yang gue dapet? Gue sama sekali ga liat dia. Dia ga ada di tendanya, dia juga ga bareng brilli, dan dia ga sedang bersama cowo yang namanya Ari itu.

SHIT!! Dia dimana?!

Gue pun menghampiri salah satu teman Evelyn, yang entah namanya siapa.

" Ehm, lo liat Evelyn ga? "
tanya gue ke gadis berambut pendek itu.

" Loh bukannya tadi sama lo ya? Semenjak dia pergi sama lo tadi, dia belum balik. "
Ujar cewe itu.

DEG!
WHAT DA FAAK MEN!!

Dimana Evelyn? Gue mulai mencari keberadaannya di area perkemahan, hasilnya nihil! Dan hari mulai senja. GREAT!

Rasa panik, khawatir, takut mulai bercapur aduk di otak gue. Gue pun berjalan keluar area perkemahan, dan baru beberapa langkah gue mencium bau keanehan dari Prilly dan teman temannya yang sedang berjalan balik dari arah hutan.

" Biar mampus dimakan harimau deh tuh anak! "
ujar Prilly yang membuat tangan gue mengepal refleks.

I GOT IT!

Dengan refleks gue mencengkram tangan Prilly, dia terlihat panik setengah mati.

" Dimana Evelyn? "
tanya gue dengan nada dingin.

Terlihat dari wajahnya ekspresi ketakutan.

" DIMANA EVELYN, BITCH! "
ujar gue dengan penekanan disetiap kata.

" Gu-- gue ga tau. "
ujarnya yang membuat gue menghentakkan tangannya. Dan berlari masuk ke dalam hutan.

Mencari dimana gerangan Evelyn Berada.

" Evelyn! "
panggil gue.

Gue menoleh ke kanan kiri, dan tetap hasilnya nihil.

" Evelyn!! "
panggil gue lagi.

Masih sama sekali ga ada jawaban. rasa khawatir gue semakin betambah melihat keadaan sudar hampir gelap, matahari mulai tebenam.

Gue pun berlari lari menusuri jalan setapak yang ada. Dan gue menginjak sesuatu yang terasa keras.

Gue menoleh ke bawah, dan melihat ada seseorang yang terbaring ditanah.

Dan Yang lebih mencengangkan adalah.

ITU EVELYN!

E - V - E - L - Y - N!

" Oh God!! "
bentak gue.

Gue pun memeluk tubuh itu, tak ada luka sedikit pun di sekujur tubuhnya. Gue pun segera, menggendong tubuhnya ala Bridge Style.

" Evelyn bangun! "
ucap gue sambil menepuk pipinya perlahan.

Tak ada jawaban.

Gue menepuk lagi pipinya beberapa kali.

Masih tak ada jawaban.

Gue pun segera menggendongnya dan berlari cepat ke tempat perkemahan.

Gue membaringkan tubuhnya di dalam tenda.

" Evelyn? Bangun! "
Ucap gue dengan suara gemetar.

GOD!! Tolong biarkan kekasih saya bangun! Please!

Dia masih tidak menjawab kata kata gue.

" Evelyn? "
tanya gue dengan suara parau.

Gue pun menahan emosi yang sudah memuncak di kepala gue, gue mengecup bibirnya perlahan, melumatnya. Membiarkan diri gue melayang terbang, membiarkan diri gue puas dan melenyapkan rasa rindu yang telah melanda gue beberapa hari ini.

Gue pun melepaskan bibir gue dari bibirnya. Menatap mukanya dengan wajah sendu.

" Wake up, babe "
bisik gue di telinga kananya.

Seketika gue melihat tangannya bergerak perlahan, mengerjapkan matanya perlahan dan menatap muka gue.

" Hanzel? "
tanya nya yang membuat sudut bibir gue terangkat.

" Yes babe, i'm here. "
jawab gue.

Dia pun segera bangun dari posisi tidurnya dan memeluk tubuh gue erat. sangat erat, membuat gue nyaman dalam pelukannya. Membuat gue semakin tak bisa kehilangan dirinya.

" I LOVE YOU evelyn. "
bisik gue di kupingnya.

Dia mendekatkan bibirnya di kuping gue.

" I Love you too, Hanzel! "
ucapnya yang membuat sekujur tubuh gue membeku.

Gue memeluk tubuhnya lagi, dan mengecup bibirnya dan melumatnya. Dia membuka mulutnya membuat gue agak terkejut, gue pun tidak menyianyiakan kesempatan itu, gue menelusupkan lidah gue ke dalam mulutnya, dan memporak porandakan mulutnya.

Percayalah, senakal apapun gue..
se banyak apapun mantan gue.
Dialah yang mengambil ciuman pertama gue.
Dan dia lah orang yang mendapatkan ciuman terakhir gue!
Kita tunggu dan lihat nanti!
Dialah ciuman pertama dan terakhir gue!

Kami melepaskan ciuman kami, dan menunduk malu.

Gue ga akan ngebiarin satu pun laki laki menyentuh lo Evelnyn! Trust me!

***

Hi Guys! Sorry baru Update, semalem gue sibuk baca Novel Harry Potter gue! Peace ✌ Maaf cuma bisa ngepost pendek. Hayati lagi lelah bang. Tetap Vote and Comment ya Guys!
Love yaa~





1 Day 1 KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang