Extra Part 2

23.2K 840 75
                                        

Gue ga ngerti ada masalah apa sama cerita gue ini. Tapi gue republish ceritanya ya Enjoyed!!

Evelyn POV.

Aku menatap deburan ombak dipantai, begitu indah. Menatap pasir putih pantai yang menjadi salah satu model lukisanku. Dengan lihainya tanganku menggerakkan kuas dan menyapukannya diatas kanvas.

Hingga aku menghentikkan aktivitas ku ini. Aku berjalan menuju kamar, dan mengambil kotak hitam besar dari laci nakas.

Kemudian membukanya, tanganku mengambil sebuah kertas yang sudah agak lusuh. Membukanya, dan membacanya entah untuk yang keberapa kalinya.

Dear Evelyn.

Hallo matahariku.
Bagaimana kabarmu disana?
Aku harap kamu baik - baik saja.
Bagaimana kabar putra Putri kita?
Mereka pasti semakin luar biasa.

Love, maaf bilamana selama ini aku seringkali menyakitimu.
Maaf bila aku seringkali membuat air mata mu mengalir.
Kau tau? Aku menyukaimu.
Pada pertama Kali Ku melihatmu.

Dan baru saat itu, aku berani mengutarakan perasaanku.
Meski ada unsur tak jujur didalamnya.
Aku tak pernah sedikitpun berharap mendapatkan penggantimu.
Meskipun didunia ini terdapat berjuta - juta wanita.

Aku bersyukur tuhan sempat mempertemukan kita.
Meski pada akhirnya kita harus berpisah.
Kau adalah wanita yang paling kucinta.

Hingga detik ini, meski tubuhku sudah dibalut Kain kafan.
Meski tubuhku sudah rata oleh tanah.
Aku tetap mencintaimu.
Layaknya jiwaku terus hidup disisimu.

Ingatlah bahwa aku tak pandai merangkai kata.
Tapi kaulah yang tetap kucinta.
Hingga saat aku menghembuskan nafas terakhir.
Namamu lah yang terus menggema, selain ucapan kalimat syahadatku Evelyn tercinta.

Aku tetap mencintaimu.
1 Day 1 Kiss kita berakhir sampai disini.

Love,

Hanzel Abraham John Lambert.

Air Mata kembali mengalir, deburan ombak menemani tiap isakan - isakan memilukan.

Aku tak pernah berfikir bahwa dia yang pertama pergi, dan meninggalkan berjuta kenangan bersamaku disini.

Tanpa tersadar matahari bersinar semakin terik, aku memandang sekelilingku. Tersenyum melihat putra Putri Ku yang tengah bercanda tawa.

Dan mencoba memejamkan Mata.

" Hanzel, aku datang. "
Ucapku.

Tak lama setelah itu, kematian menjemputku.

Dan semua seperti mimpi terindahku.

Terimakasih Hanzel.

Terimakasih untuk semuanya.

Meski tuhan meminjamkan dirimu kepadaku hanya sekejap saja. Kau tetaplah anugerah terindah bagiku.

- Evelyn Alexia Jean Shawntell

Kau memang tak sempurna. Tetapi, kehadiranmu mampu menyempurnakan hidupku.

- Hanzel Abraham John Lambert.

*****

HUAKKKK AKHIRNYA INI CERITA SELESAI JUGA HUAKK(':
OIYA GUE MAU BILANG MAKASIHHH KE KALIAN SEMUA YANG UDAH BACA CERITA GUE SAMPE SEKARANG UHUK. APALAH ARTI CERITA RONGSOK GUE INI TANPA KALIAN KHAN MWAH:*

OIYA, GUE MAU EDIT CERITA GUE YANG ABAL INIII. KARNA TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA. BTW ADA BBRAPA TAMBAHAN DI CERITA GUE INI AHAY.

ILYSOMUCH MWAH.

Thank U so much uuuuww:***

Kecupan hangat,
Whtefrppe.


1 Day 1 KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang