Bertemu (Lagi)

29K 1.2K 25
                                    

EVELYN POV

DELAPAN TAHUN KEMUDIAN.

Aku melangkahkan kakiku menuju Boutique milikku yang terletak di Pusat kota London.
Kalian pasti bertanya tanya tentang Masa Kritisku? Ya. Aku sudah sadar sejak tujuh tahun yang lalu.

Dokter tak menyangka bahwa aku akan sadar dari masa berat itu, mengingat aku tak sadarkan diri selama 1 tahun.

Pada akhirnya aku memutuskan untuk memulai segalanya dari awal. Aku pun melanjutkan sekolahku di Inggris bersama bang Evan walaupun kami beda kota. Ia di Oxford, dan aku di London.

Dan jangan bertanya kemana si Brengsek itu. Aku selalu berusaha untuk melupakan dia. Mencoba untuk tak lagi mencintainya.

" Morning Mrs. Shawntell. "
Ucap Gio, temanku.

" Morning too Gio. Ga biasanya kamu jalan kaki? "
Tanyaku mengingat ia selalu membawa mobil BMW hitam kesayangannya.

" Sengaja, aku ingin bertemu denganmu Eve, nanti malam aku ingin mengajakmu makan malam. Hm, kamu mau? "
Ujarnya sembari menggaruk tengkuknya.

Aku terkekeh melihat tingkahnya saat gugup.

" Baiklah. "
Jawabku.

" Aku akan menjemputmu nanti sore, dandan yang cantik ya. "
Ujarnya sambil melompat senang.

Aku pun tertawa melihatnya.

" Hm, maksudku. Karna ya kau tau, kau akan lebih terlihat sangat cantik lagi jika kau menggunakan dress. Maksudku kau cantik pakai apa saja tapi kau past-- "

" Iya, aku tau gio. Aku akan tampil cantik malam ini. Mengenakan gaun terbaikku agar Sahabatku ini bahagia. "
Ujarku sambil tertawa.

Ya, hanya sahabat.

Ia pun terkekeh sembari menggaruk tengkuknya.

Pada akhirnya kami pun berpisah, karna boutique ku lebih dekat jaraknya daripada kantornya.

Ya, Gio. Alexander Giovani Mcmillan. Mahasiswa paling tampan, pandai, kaya raya, multi talenta, humoris, dan baik. Siapa yang tak Menyukainya? Semua gadis di Perguruan tinggi tempatku belajar Menyukainya, mengajaknya berkencan. Tapi ia selalu menolaknya dengan halus.

Hingga pada saat itu aku bertemu dan berkenalan dengannya di Toko buku. Ia menjadi temanku selama tujuh tahun terakhir.
Dan ia mengambil alih perusahaan ayahnya, meskipun saat itu ia mengambil jurusan seni musik.

Dia laki laki baik, ia selalu melindungiku, bahkan orang tuanya pun sudah mengenalku.

" Nona Evelyn? "
Suara Adele assistant pribadiku membuyarkan segala lamunan indahku.

" Adele? Ada apa? "
Tanyaku kepadanya.

" Maaf nona, tapi aku hanya memastikan apa anda sedang Tidak enak badan? Sedari tadi nona sepertinya sedang melamun."
Tanya gadis itu sopan aku pun menggeleng.

" Tidak adele, terimakasih atas perhatianmu. Beritahu aku, apa saja yang harus aku lakukan hari ini? "
Tanyaku sambil mengutak atik sketch book milikku.

" Hari ini anda harus bertemu dengan CEO L Group. Yang akan menjadi Sponsor acara Perilisan Busana terbaru kita di Paris nanti nona. "
Ujarnya.

" Baiklah, siapkan semuanya Adele. Terimakasih, kau boleh pergi. "
Ujarku, ia pun membungkuk dan pergi meninggalkanku.

1 Day 1 KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang