Lost

27.9K 1K 17
                                    

Kalian tau?

Rasanya hari hari ku lebih hampa dari sebelumnya.

Tak ada Ari yang membuat hari hari gue penuh tawa, dan sekarang? Tak ada Hanzel yang membuat hari hari gue lebih Indah.

Kemana Hanzel?

Udah seminggu sejak kejadian di Rumah Sakit itu dia tak pernah keliatan.

Hanzel where are you?

Gue melirik arloji yang melingkari pergelangan tangan gue.

Jam 6.15 Am?

Belum telat lah ya?

Yap, hari ini gue naik taksi berhubung Hanzel entah kemana.

" Hi Evelyn, long time no see! "
Ucap seorang gadis cantik yang mukanya ga asing.

Siapa dia?

" Gue Livia, rekan kerjanya Hanzel, remember? "
Ucapnya dengan penekanan pada kata Rekan kerja.

Oh, livia? Ada apa dia ke sekolahku?

" Kalau boleh tau, ada apa ya lo kesini? "
Ucap gue berusaha terkesan ramah.

Dia tersenyum kecut.

" Gue cuma mau bilang, Hanzel ga bisa masuk Seminggu ini. Dia sakit, dan lo jangan khawatir dia ada di rumah gue berhubung Orang tuanya lagi di Rusia. Lo tenang ajja, dia aman sama gue! "
Ucapnya dengan mengedipkan sebelah matanya.

What The Hell?

Jadi Hanzel lebih milih ngehubungin Cewe macam livia, dari pada gue? Oh, come on Evelyn! Lo itu cuma pacar Bohongan Hanzel! Jangan kebanyakan Mimpi!
Dan iyap, Mood gue jelek seketika. Gue pun memutuskan untuk pergi Ke rooftop.
Terlihat Rooftop masih sama seperti terakhir kali gue kesini. Dan ke rooftop ternyata bukan pilihan yang bagus, mengingat banyak kenangan bersama Ari disini.

" Ari, can you hear me? "
Ucap gue.

Okay ini perih, setelah seminggu lamanya gue mulai berhasil lupain kepergian Ari, dan See? Gue nangis cuma gara gara ke Rooftop?
Lemah banget lo Evelyn!

" Ari, i miss you so bad! "
Ucap gue sambil meneteskan beberapa tetes air mata.

" Ev? "
panggil seseorang dari belakang gue.

Sontak gue pun mengelap air mata yang ada di pipi gue. Dan menoleh, ternyata itu Brilli.

" Yea? "
Ucap gue.

Dia terdiam seketika menatap wajah gue, kemudian tersenyum.

" Jangan nangis, dia gak akan rela pergi kalo lo terus begini. "
Ucapnya yang membuat gue terdiam.

" Lo harus relain dia Ev! Semua akan kembali pada tuhan nantinya." Ucapnya yang membuatku terdiam seribu bahasa ( again )

" Jadi, jangan pernah sia siain orang yang sayang sama lo, selama dia masih ada. Karna penyesalan selalu ada di Akhir. "
Ucapnya sambil memeluk tubuh gue.

Seenggaknya ada seseorang yang bisa nenangin hati gue, gue harap itu lo Zel, bukan Brilli.
Batin gue.

" Lo tau? Tuhan sayang sama ari, dia ga mau Ari terus terusan ngerasa Sakit. Jadi? dia ambil Ari. "
Ucapnya yang sedikit menenangkan hati gue.

tiba tiba gue melepaskan pelukan Brilli karna mendengar notif line berbunyi dari Hp gue.

1 New message.

Bener kan!

Dan ternyata itu dari..

Hanzel.

1 Day 1 KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang