03. PERIHAL ETHAN DAN ZIDAN

168 117 50
                                    

Hallo selamat pagi semuanya

Aku up lagi yuhuuu

Makasih yang udah baca, jangan lupa vote dan komen ya💜

Absen hadir dulu coba👉🏻👉🏻

03. PERIHAL ETHAN DAN ZIDAN

Boleh, kan, dia menaruh rasa iri pada kedua saudaranya itu?

***

Follow akun ig aku ya, nanti ada spoiler disana

Follow akun ig aku ya, nanti ada spoiler disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Sebetulnya, Haura mengerti kenapa Biru bilang dia merepotkan. Traumanya naik kendaraan umum membuatnya jadi bergantung pada orang lain untuk mengantarnya pergi kemana-mana. Sedangkan untuk naik kendaraan sendiri, dia belum cukup umur.

Semua trauma itu terjadi setelah dia naik angkutan umum beberapa bulan lalu. Saat itu, kendaraan yang dinaikinya terbilang sepi, hanya ada Haura dan tiga laki-laki dewasa berpenampilan preman yang duduk berpencar. Awalnya semua terasa wajar, hingga tiga laki-laki itu tiba-tiba menggeser duduk mendekatinya.

"Cantik banget, Neng. Mau kemana sih?" goda seorang laki-laki yang mengenakan jaket jin.

"Udah punya pacar belum?" Kali ini laki-laki kedua mengedip nakal.

Haura ketakutan, tapi dia tidak tahu harus melakukan apa. Satu-satunya yang terpikir olehnya hanyalah turun dari angkutan kota ini. Namun, saat dia menggeser tempat duduknya mendekati pintu, laki-laki ketiga menarik tangannya, membuat dia kembali ke tempat semula.

"Mau kemana, Sayang?" Laki-laki berkumis tipis itu terkekeh. "Buru-buru banget. Main dulu sama Abang yuk!" celetuknya, sementara tangannya dengan lancang diletakkan di atas rok seragam Haura.

"Bang, jangan Bang," desis Haura ketakutan. Dia nyaris menangis. Air matanya baru turun setelah laki-laki kedua menyolek dagunya.

"Yuk, turun yuk. Ikut Abang. Dijamin bakalan hepi," goda laki-laki itu.

Untung saja supir angkot menyadari situasi yang dialami oleh penumpangnya. Dengan cekatan, dia membelokkan kendaraannya memasuki kantor polisi terdekat. Tindakannya itu berhasil menyelamatkan Haura karena para preman itu langsung tunggang langgang setelah angkot berhenti di parkiran. Haura selamat, tapi sejak saat itu dia tidak mau naik angkot lagi. Dia enggan berurusan dengan kendaraan umum yang melibatkan interaksi dengan orang asing. Haura lebih memilih naik ojek langganan, atau jika sangat terpaksa, naik ojek online.

Haura melirik jam di ponselnya. Waktunya untuk berangkat, dan Mang Jeff pasti sudah menunggu. Karena itulah cewek itu pun bergegas menuju gerbang rumahnya, membuka, lalu kembali menutupnya. Senyumnya terulas saat melihat ojek langganannya itu betul sudah menunggu di depan rumah.

HAURA JASMINE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang