Cafe

57 35 4
                                    

Tepat pukul 13:30, Ferry pertama sekali disitu telah mempersiapkan pesta dan kuenya. Memesan semua menu makanan dan minuman yang begitu mewah.

Kubuka pintu cafe perlahan-lahan, sangatlah gelap.
"FERRY..., FERRY...". Teriakku

Namun, panggilan tak ada yang menyahut. Tiba-tiba lampu terang tetapi hanya satu titik.

Jirah menghampiri dan melihat di sekeliling yang begitu gelap.

Lampu pun menyala ku lihat Ferry,membawakan hadiah.

Terpelongok dan terpaku melihat sekujur tubuh dari atas sampe kebawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terpelongok dan terpaku melihat sekujur tubuh dari atas sampe kebawah. Melihat dirinya membawakan sebuket bunga.

Di belakang terlihat Tio membawakan kue begitu indah sambil tersenyum tulus memberikan kue itu kepadaku.

Tidak bisa berkata apa-apa, aku memengang pundakku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak bisa berkata apa-apa, aku memengang pundakku. Gaun hijau yang kukenakan tidaklah nyaman, Ferry melihat itu memberikan jaket tapi sebelumnya kami berlima berfoto bahagia. Mereka semua mengikuti sesi ganti pakaian untuk para laki-lakinya.

"Betapa lucu dan kerennya diri kami berfoto"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Betapa lucu dan kerennya diri kami berfoto". Gumamku berbisik dan menerima foto dari fotografer.

Kia memanggil untuk merayakan kue ulang tahun yang telah di sediakan oleh
Tio.

Teman sekelasku pada berdatangan dan bernyanyi bersama. Tetapi mereka berdua request untuk menyanyikan dalam bahasa Belanda.

🎼🎼
Lang zal hij level
(Panjang Umurnya)
Lang zal hij level
(Panjang Umurnya)
Lang zal hij level in de gloria
(Panjang Umurnya serta mulia)
In de gloria
(Serta mulia)
In de gloria.
(Serta mulia)

Mereka mendengar itu terasa mengherankan, tetapi mereka semua bertepuk tangan bahagia mendengarkan Ferry dan Dino bernyanyi bahasa Belanda.

Setelah merayakan begitu mewah, teman-temanku memberikan hadiah.
Ferry memberikan hadiah-hadiah itu kepadaku.

"Pakailah pakaian ini, supaya kamu merasa nyaman. Karena kamu wanita muslimah dan penuh hati yang bersih. Pakaian ini terlihat buruk dan tutup dirimu untuk tidak menampakan aurat itu". Ujar Ferry memberikan pakaian Muslimah dan hijab.

Lalu, mengantarkan aku pulang menggunakan mobil.
"Jirah,masuk.saya antar kerumahmu".

Jirah membuka pintu mobil
" Terimakasih Ferry ". Ucapnya.

Ferry terfokus untuk menyetir tanpa sepatah kata untuk mengatakannya. Sesampai di rumah Jirah. Jimmy menatap sambil mengangkat alisnya kirinya dan bertatap sinis.

Menelan ludah dan tidak berani menatap dirinya.

Ferry melihat itu bertanya
" Kenapa ga masuk, Rah? ".

" Gpp, kamu pulang duluan".

"O-oke (meninggalkan Jirah) ".

Jimmy memberikan isyarat untuk masuk.

Orang tuaku menyambutku, menyuruh untuk masuk dan meminum coffee dan seteh gelas.

Muka murung dan kesel kepada diriku, masih terpancar aura yang begitu menyeramkan.

Aku menyuruh Jimmy kebelakang sambil memberikan kode.Jimmy hanya mengangguk dan meminta izin kebelakang untuk ke kamar mandi.

"Jimmy, Aku tahu kamu kesel. Tapi aku tidak mencintaimu. Aku berjanji akan membayar utang dan jangan memberikan lebih kepada orangtuaku. Kamu ikhlas memberikan tidak masalah, Jangan menjadikan utang lagi". Ujarku.

" Oke, aku menerimanya tetapi bayar 2M itu adalah utang selama Ayahmu bekerjasama dengan Ayahku dan bunga". Jawabnya dengan santai.

"(Mengangguk)".

Lalu mereka berdua kembali kedepan, tetapi mendahului Jimmy.





Kasih, Harapan, dan Cinta DarimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang