Semua murid yang mengikuti Olimpiade datang berkumpul di lapangan. Ferry mengajak Jirah,setelah mendengar pengumuman itu.
Kepala sekolah memberikan pengumuman. Kemudian, ia memberikan larangan atau konsekuensi dan memberikan peraturan berpakaian saat mengikuti Olimpiade.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh dan selamat bagi anak didik dan peserta yang mengikuti Olimpiade, saya jelaskan bahwa saat mengikuti Olimpiade dilarang membawa hal berbaur tetang kertas atau tulisan, itu berakibat fatal dan merusak nama baik sekolah. Terutama kita harus mengharumkan nama sekolah dan tetap mengikuti peraturan yang diterakan di kertas ini. Saya akan mengirim ke Bapak Ferdian, untuk mengirimkan ke grup peserta didik. Tetap semangat dan belajarlah dengan tekun. Ini ibu sampaikan Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, terimakasih ".
Setelah pengumuman itu disampaikan, murid-murid pada bubar dan Ferry bertanya kepadaku
" Rah,Gimana?? Kamu sudah belajar"." Alhamdulillah sudah, Fer ". Jawab Jirah.
Ferry menghelakan nafas dalam-dalam dan memberikanku semangat. Berakhir itu semua, Saya bergegas untuk pulang dan belajar kembali.
Sesampainya di rumah, terlebih dahulu untuk sholat dan membaca alquran. Agar tetap fokus dan bisa menjawab beberapa pertanyaan dengan benar.
اَللهُمَّ اَلْهِمْنِىْ رُشْدِيْ وَقِنِىْ شَرِّ نَفْسِىْ" Allaahumma Alhimnii Rusydii Waqinii Syarri Nafsii ."
“ Ya Allah, ilhamkanlah kepadaku kecerdasan dan lindungilah aku dari kejahatan nafsuku. ”
Doa yang kupanjatkan hanya Allah SWT yang tahu dan keinginan dilimpahkan kepadaku serta kecerdasan dari padanya ia limpahkan.
Setelah melakukan doa, Jirah membuka alquran untuk membaca surat Al'Alaq ayat 1-5 dan surat Ar Ra'du ayat 33. Membaca dengan nada lembut dan mengimami semua ayat yang dibaca dengan pikiran, hati, dan jiwa.
Lalu, dia membuka grup sekolah dan melihat pengumuman itu. Kembali belajar dengan serius.
Perlahan-lahan Jirah mengingat semuanya. Merenungi apa yang dibaca, sesaat telah selesai.
Ibu memanggil dirinya untuk ke dapur menyiapkan kue. Ibu menepuk pundakku dan mengajari membuat kue.
"Jirah, pertama Sekali masukkan 3 telur. Kedua masukkan tepung terigu dan mentega, lalu gunakan mixer untuk mengaduk. Ketiga masukkan susu cair, lalu aduk kembali sampe semuanya merata, lalu masukkan bubuk chocolate untuk di jadikan pewarna. Aduk kembali sampai semuanya terasa lembut. Gunakan oven untuk memanaskan kue, Gunakan juga wadah kue, lalu masukkan mentega kembali. Setelah semua selesai, kue bolu dapat dihidangkan".
"Terimakasih ibu". Jawab Jirah.
Jirah membuat kue itu, sementara Ibu menyediakan hal lain untuk tamu Ayah. Melihat dirinya mempelajari itu semua selesai.
Rasa keinginannya sudah terpenuhi, kembali mengangkat kue dan dihidangkan di piring begitu mewah, menghiasi kue begitu indah.
"Uhh, sangat lezat". Gumamku.
Ibu memanggil karena tamu Ayah sudah datang, tamu itu tidak lain adalah keluarga Jimmy dan Jimmy.
Jimmy menatapku dengan tersenyum tipis, keluarganya melihatku dengan lembut.
" Roy, Gimana perjodohan anakmu dengan anakku? ".
" Tenang aja, Semua aman Joy ".
" Hah, perjodohan ! ". Kataku dalam benak pikiran mengherankan.
Ibu dan Ayah memberiku kode untuk menyalam kedua orang tua Jimmy.
Akhirnya, perjodohan itu berlangsung. Kutatap Jimmy, Jimmy hanya menaikan alisnya dan mengangguk saja.Berusaha tidak kesel dan menahan diri, itu tidak mudah tetapi harus dilewati dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih, Harapan, dan Cinta Darimu
Teen FictionJalanin hari penuh semangat, Tetap menikmati hidup. Namun, jika hasilnya tidak sesuai percaya kepada Allah SWT dan ingat akan kuasanya yang penuh rahmat. Ini adalah kisah dari Jirah Bermula dari pemaksaan cowok brengsek dan berakhir dengan cowok pe...