Sekolah

29 17 2
                                    

Semua berlalu begitu saja, tidak tahu kemana mereka pergi dan sedang apa yang mereka lakukan. cuaca malam sangat dingin, kututup kembali jendela itu.

Mulai berpikir hal-hal itu, benak pikiran tidak menentu, dan kegiatan yang kulakukan mulai berhenti.

"Apakah mereka semua, ikut geng motor?. Apakah mereka semua ingin bertanding atau membalap di jalan sana? ". Pikiran kacau bertanya tanya di benak pikiran.

Berusaha untuk tenang, menikmati itu semua dan tidak mengalihkan pandangan yang membuatku tidak tenang.

Pukul tepat 02:00, berusaha fokus untuk belajar kembali karena besok hari dimana akan ikut Olimpiade.

Memang ada beberapa pelajaran SMP dan SMA di campur adukkan. Namun, sangat buruk untuk mengingat itu semua. Detik jam berbunyi: tik, tik, tik dan terdengsr jelas sangat lah sepi diruangan kamarku.

Di balik itu semua, aku mulai membaca kembali kertas dan lembaran jawaban. Setiap perhitungan memiliki kesusahan membuat jalan. Apalagi kehidupan ini, sangat susah untuk menempuh jalan.

Kulengkapi kebutuhan ku sehingga aku tidak dapat tidur sampai tepat pukul 05:00. Kuselesaikan semua dan ibadah agar di berikan kemudahan kepada Allah SWT.

Allah SWT menciptakan setiap manusia dengan penuh cobaan, menciptakan keindahan alam dan membuat bumi untuk kita tinggal berada. Allah SWT memberikan cobaan setiap kemampuan kita, sehingga ada namanya kehidupan penuh Rahmat Allah. Jika manusia berdosa, akan memberikan pengampunan untuk setiap kesalahan kita.

Jangan pernah berpikir untuk menyerah, jalanin dan tekunlah menghadapi itu semua. Jirah tetap semangat dan tak pernah meninggalkan sholat.

Merasakan nyaman dan tentram dirinya. Tidak ingin membesarkan masalah yang ada, mampu menghadapi
rasa gugup dan pikiran yang linglung.

Tepat jam 06:00, Jirah turun ke bawah. Memang bener mengantuk menghantuinya, tetapi ini adalah awal untuk memulai.

Jirah terus semangat dan berusaha, Ibu hanya diam setelah melihatku dan Ayah tidak peduli.

★★★

Pergi sendiri tanpa ada berpamitan ke Ayah, Ibu sangat menyanyangiku dan memelukku dengan erat.

Jirah mengambil secarik kertas yang telah di koyak dan mengambil pulpen di dalam tasnya. Menulis dengan penuh keyakinan dan menuangkan kasih sayang ke dalam puisi.

..........

________________________________________

¿ Semangatku ¿

Tidak tahu bumi itu, Tidak tahu kasih sayang itu.
Engkau memengang tangan mungilku, menjadikan aku sosok anakmu
Tak pernah bosen, mendengar tangisanku di tengah malam
Engkau terbangun, menggendong diriku
Memberikan kasih sayang.

Lambat laut, menepis diriku.
Engkau melindung diriku, pengorbanan engkau berikan menjadikan sesosok pemberani.
Terimakasih Ibu u are my world By:Putrimu
_

________________________________________

.........

Kuberikan ke Ibu, lalu kucium Ibu dengan penuh kehangatan.
Ibu melibat itu merasa senang dan tersentuh.

"Ibu, doakan Jirah supaya bisa membanggakan dirimu, tidak bisa membanggakanmu, saya bisa membuat sedikit letihmu berkurang ". Ucapku penuh kelembutan.

Merasakan ketenangan itu, aku bergegas ke sekolah. Bertemu dengan Ferry dan memberikan dukungan itu adalah hal terbaik.

Bel sekolah berbunyi, para murid yang mengikuti Olimpiade itu, sangat senang dan ingin tahu sekolah tempat dimana mengadakan Olimpiade.

Membuat penasaran, Aku bertanya ke Ferry
"Oh itu, sekolah Chinese no.1 di dunia, itu sangat mewah dan elegan. Kita pastinya kalah, tetapi aku yakin kemenangan kita mengharumkan sekolah ini. Tenang aja ". Jawabnya.

Aku berpikir dan berangan-angan yang di katakan Ferry, Guru memanggil kami untuk berkumpul.

Mendatangi sekolah menggunakan bus dari sekolah itu 2 bus, sangat mewah dan beneran indah.

Kaca berkilau, ban begitu besar dan sangatlah canggih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaca berkilau, ban begitu besar dan sangatlah canggih. Melihat itu terasa terpukau, sedikit mencibirkan ke Ferry.
" Fer, andai aja aku punya mobil gini tetapi bukan bus. Kalau kamu jodohku buat yang mewah mobilnya ". Tersenyum bahagia membuat Ferry marah.

Ferry memutarkan bola matanya dan melihat diriku disebelahnya sangat sabar dan hanya mengelus dada.

Mobil ke dua pun datang, tetapi berwarna hitam yang mengkilat dan sangat menyajubkan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kasih, Harapan, dan Cinta DarimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang