Olimpiade 2

16 14 0
                                    

Teka teki pribahasa, memikirkan setiap kata dan kalimat yang di ucapkan. Kelompok 1 dari Sekolah terkenal no. 2 karena pola belajar yang bagus, pernah memengang piala juara 1 dalam pribahasa. Kemampuan dalam bidang sastra dan bahasa Indonesia sangat pekat.

Kuperhatikan mereka duduk, karena waktu jam istirahat telah berakhir, ku tatap Ferry begitu tenang, tetapi tetap menduduki kepintaran yang tak tertandingi.

Ferry mengikuti basket di sekolah, Menjaga citra sekolah karena Dia ketua OSIS, Memiliki sifat sangat nakal tetapi tidak pernah menjadikan wanita sebagai pelacur melainkan wanita yang sholehah.

Makna sholehah, wanita yang bertingkah laku sesuai ajaran agama islam dan menjaga pakaian tertutup, menjaga akhlak, dan menjalani kehidupan sebagai perempuan islamim.

Ferry tidak menyukai wanita yang pakaian terbuka, jika seseorang menggunakan pakaian terbuka ia akan memberikan jaket dan menutupinya. Maka, banyak perempuan tertarik akan sifatnya dan juga loyalty. Kadang, sedikit mencerminkan dirinya yang penuh kenakalan dan tingkah laku menjengkelkan.

Guru-guru pernah memuji dirinya karena begitu berhasil dan bijaksana dalam menghadapi semua tetap tenang. Guru-guru memberikan julukan Emas sekolah.

Sejam berlalu, waktu istirahat telah selesai.

Para siswi memperhatikan Ferry, dengan santai ia duduk dan melihat teka-teki yang akan.

Terpaku diam sesaat, mendengar teka-teki yang akan di berikan.

Juri memberikan pengumuman terlebih dahulu
" Selamat siang semua, para didik kami sayangi. Untuk ini saya akan memulai babak 2, persiapkan jawaban masing-masing. Ini adalah bapak 2 teka-teki pribahasa ". Ujar Juri

Teka-teki pribahasa
" Piknik bersama ke kebun binatang
Siang-siang saat matahari sedang di tengah
Siapa orang yang berenang,
Namun, rambutnya senantiasa basah? "

Kelompok pertama terlebih dahulu memberikan jawaban.
Jawaban: orang botak.

Point pun di berikan kepada kelompok satu. Ferry hanya diam dan tetap tenang
" Mana ada orang tenang dalam kesusahan ini? Pasti akan tidak tenang, tetapi Dia masih berada dalam posisinya dan tidak gerasak gerusuk ke takutan ". Pikiranku penuh tanda tanya

Karena pertanyaan pertama, akhirnya pertanya kedua di berikan ke kelompok masing-masing.

" Ke batu makan ketan,
jangan lupa membawa buku
Berkaki empat tanpa badan
Coba tebak siapa namaku? "

Ferry dengan santai memikirkannya, sementara aku bingung dengan jawabannya.

Kuperhatikan meja didepanku, bentuknya serupa dengan teka-teki itu.
Menekan bel itu dan langsung menjawab.
Jawaban: meja

Para juri melihat kami dan memberikan satu point kepada kami. Kelompok tiga, selalu dicibirin oleh juri-juri dan para murid. Kelompok tiga sekolah di SMA Jati Diri, Namun sekolah ini sangat tidak populer. Mereka mengambil siswa yang tidak memiliki kemampuan dalam bidangnya, kadang beberapa murid saja satu kelas hanya 25 murid.

Kelompok pertama Sekolah SMA Prabudy. Sekolah populer di sekolah kedua, bidang dan kemampuan di tempatkan dengan posisi masing-masing.

Sekolah SMA Murjaya adalah sekolah populer ketiga, karena sedikit dari kami memiliki tawuran dan geng motor. Sehingga, dianggap sekolah penuh masalah dan kekejaman. Pada awal zaman sekolah, para siswa mengikuti tawuran ke sekolah lain. Masalah ini, di teruskan dan membawa nama buruk, banyak siswa terbunuh akan tawuran dan geng motor. Kisah dari kelompok dua.

Sekolah yang ditempatkan oleh Jirah dan Ferry. Penuh masalah, apalagi dirinya mengikuti geng motor salah satunya Ferry, Tio, dan Dino.

Dilanjutkan ke pertanyaan selanjutnya, para murid bersaing. Tatapan penuh pikiran, dan tekad terkuat dari pikiran yang kosong.

" Pasir kasar dan halus
Air tenang dan menghanyutkan
Para seluncur selalu menggunakannya
Apakah itu? "

Jawaban: papan selancar

Para juri tersenyum dan memberikan tepuk tangan akan pemikiranku yang cerdas.

Semua orang tertuju padaku, tatapan mereka sangatlah bahagia dan ada juga penuh kecurigaan dan iri dengki yang mendalam.

Mata para cewek mengelak dan mengangkat alisnya ke arah diriku, tatapan tidak suka ada dibenak dirinya.

Tetap tenang dan harus sabar menghadapinya.

" Oke, point ini terakhir. Akan memasuki babak ketiga yaitu perhitungan. Ini akan lebih sulit. Persiapkan pikiran kalian ". Ujar host

" Ulat berjalan di pinggiran batang pohon
Berdiri menapak di ujung daun
Jika ia melingkar di bagian tubuh
Apakah itu? ".

Ku perhatikan awan-awan, dan berpikir dengan penuh kebingungan, para kelompok pertama selalu menjawab. Namun gagal.

Kutekan bel dan menjawab
" Pasti jawaban ikat pinggang ".

Semua juri terpaku dan jawaban kami bener.

" Alhamdulillah Ya Allah, aku bisa menyelesaikan babak ini ". Ucapkku sambil kegirangan.

Karena kami akan masuk ke babak selanjutnya, namun sayangnya kelompok terakhir di lepas dan para juri membleklist nama sekolah mereka.




Kasih, Harapan, dan Cinta DarimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang