"Ini, sudah ku tanda tanganin PUAS??." Jawabku dengan nada kesel
"Ck, Jirah.. Uhm aku menyukaimu dari awal. Semenjak kamu mencari diriku dan menelpon kedua orang tuaku, disitu aku sadar bahwa hanya kamu yang akan ku miliki." Jawabnya dengan nada serius
"Hm, aku tahu tapi ini kamu memaksaku Jimmy. Huftt..(Menarik nafas panjang)."
"Maaf, tapi aku tidak akan membiarkanmu milik orang lain? (Memengang tangan)." Ujar Jimmy kembali.
Ku sadari itu tetapi tak merespon, hanya sedetik hatiku bimbang.
Melamun sejenak, lalu dia tiba-tiba mendekatiku dan menyentuh hijabku dengan lembut.
Kutatap dia, dia kembali menatapku. Memengang kedua tanganku dan berkata
"Aku mencintaimu, aku akan berusaha selalu ada untukmu."Dengan gugup aku berkata
"Aku?? Sebernanya mencintaimu tetapi kamu memaksaku Jimmy.""Jirah,aku tidak memaksamu. Hanya saja..(memberikan surat) bacalah ini, aku akan menunggu jawabanmu?."
Dia meninggalkanku dan menuju mobil, tak ada bacaan dan hanya kertas yang ia berikan kepadaku.
Ku ikuti Jimmy kembali dan menuju mobil. Kami berdua segara pulang, tanpa adanya makanan.
"Ya elah, aku lapar bener lagi (memengang perut)."Jawab Jirah.
"Kamu lapar, sayang?." Menurunkan di warteg.
Segera kami berdua turun dan makan bersama.
Makan dengan pesanan lumayan murah dan mengenyangkan perut.
Jimmy langsung membayar dan memengang tanganku untuk pulang tepat waktu.
***
15 menit segera kami pulang...
Menuju ke rumah, lalu ayah menegurku
"Kemana kamu Jirah?".Aku hanya memberikan sedikit respon dan menjauh dari Ayahku.
Ayah mengerutkan dahinya dan memberikan tatapan menakutkan.
Kucoba berikan penjelasan bahwa aku pergi bersama Jimmy, mendengar penjelasan itu Ayah langsung menelpon Jimmy.
Jimmy mengangkatnya dan membantuku dari amarah Ayah.
Ayah mengelengkan kepala keatas dan mengisyaratkan untuk pergi ke kamar.
Kubuka surat yang kupegang tadi..

"Foto masa kecil". Membisik kecil.


"Sangat lucu". Jawab Jirah menyentuh foto tersebut.
Ku simpan foto-foto itu,Kemudian Ibu masuk dan memberikan segelas susu.
Ku simpan foto itu, menutupin dengan kasur dan memberikan senyuman hangat kepada Ibu.
" Kamu kenapa, nak? ".
" Eng-engak ada bu". Jawabnya dengan kembali.
Ibu hanya diam dan ga bertanya kemasuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih, Harapan, dan Cinta Darimu
Novela JuvenilJalanin hari penuh semangat, Tetap menikmati hidup. Namun, jika hasilnya tidak sesuai percaya kepada Allah SWT dan ingat akan kuasanya yang penuh rahmat. Ini adalah kisah dari Jirah Bermula dari pemaksaan cowok brengsek dan berakhir dengan cowok pe...