Kejadian

32 19 2
                                    

Tatapan kuberikan ke dirinya begitu menyeramkan dan ingin ku obrak-abrik mukanya dan menamparnya.

Jimmy menuju ke belakang, ku ikuti dirinya, permisi ke keluarganya.

"JIMMY". Menarik lengan bajunya.

" Kenapa? Kamu ini menarik dan sengaja untuk merusak pakaianku. Apa jangan-jangan kamu? ". Tersenyum bahaya.

" GILA LU, Aku butuh penjelasan. Tolong, berikan aku sedikit penjelasan mengapa keluargamu menjodohkan Aku denganmu? Aku sudah berjanji akan membayar semua utang-utang yang kau berikan ke orang tuaku ". Jawabku menangis tersedu-sedu.

Jimmy menenangkan Aku dan berusaha untuk memberikan penjelasan lebih. Mengelus pundakku dengan tenang.

Menghapus air mata dan menghela nafas. pergi menuju kamar, Ibu melihat itu bergegas ke kamar untuk menanyakan yang terjadi.

Jimmy keluar dari belakang dan menuju ke orang tuanya, orang tuanya bertanya-tanya kebingungan.
" Chim, kenapa Jirah seperti menangis dan emosi? ". Tanya Mamanya Jimmy

Dia hanya diam dan tidak membalas atau menjawab orang tuanya dan hanya mengangkat bahu.

Jirah menenangkan diri, Ibu menyuruh untuk membukakan pintu itu dan mengetuk terus-menerus. Sedikit muak mendengarnya, kututupi kupingku dan tidur mendengar musik.

Musik-musik seperti alunan berjalan-jalan di ambang pikiran, menenangkan setiap pikiran. Musik-musik memiliki arti tersendiri setiap bagian Reff, Timbulan kesedihan dan kebahagiaan menuju ke suatu sisi. Menyatakan bagian arti itu. Lirik-lirik ketukan dan berirama menyatakan setiap lagu.

Tenang pikiran dan tertidur pulas. Namun, Pikiran tidak tenang setelah bangun tengah malam.

Terbangun tepat 01:00, membuka mata terasa berat. Arah pikiran tak menentu. Kurasakan hari itu penuh banyak masalah. Benci perjodohan dan masalah satu persatu bermunculan.

Kembali kubaca buku itu, tidak melihat HP. Jadwal untuk ujian akan segera berlangsung, efek masalah membuatku pening.
" Huft..., Brengsek itu menyebalkan, sangat menyebalkan ". Ujarku secara spontan mengucap isi pikiran.

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Membaca begitu lama membuat pikiran terasa capek, akhirnya Dia membuka lembaran baru buku untuk mengingat bagian sebelumnya. Membuat dirinya tidak bosen, ku ciptakan efek bernyangi tersendiri di kamar. Tetapi karena sudah malam kali, ia mengecilkan suaranya.

Kubuka jendela agar hembusan angin tetap masuk, tetapi kulihat ada orang yang belom tidur bersama dengan 2 orang. Dia laki-laki, ku perhatikan kembali, Rupanya Tio dan Ferry menongkrong disebelah gang.

Karena dari atas sangat terlihat jelas dan sedikit buram. Kugunakan teropong milikku.

"Loh, kok ada Ferry dan Tio. Siapa itu yang datang? (Memperhatikan). Loh, ini bukannya itu Dino dan Jimmy??? ". Ujarku dalam benak Pikiran.

Kuperhatikan Ferry dia menyalam Jimmy dan sedikit ada perlawanan, Jimmy melihat Ferry terasa ingin menghantam mukanya.

Ferry dengan santai hanya duduk di motornya berwarna hitam dan memengang sebatang rokok, sementara Dino dan Tio duduk di kereta masing-masing.

Ferry menggunakan celana jeans biru dan jaket hitam, Penampilan sangat keren dan menawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ferry menggunakan celana jeans biru dan jaket hitam, Penampilan sangat keren dan menawan.

Sangat indah melihat itu menggunakan
teropong. Kuperhatikan mereka, tetapi tidak mengetahui apa yang terjadi. Pergi meninggalkan tempat itu dan sangat cepat mengendarai motornya.

Kasih, Harapan, dan Cinta DarimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang