"Gadis itu... Sampah bukan? Oh tidak, tepatnya jalang murahan. Dia yang menggunakan tubuhnya untuk mendapatkan posisi ini, dan dengan begitu ia bisa bertemu dengan salah seorang tokoh dalam lomba tersebut yang membuatnya ingin memiliki nya"
"Sikapnya yang arogan dan sombong membuatnya dengan percaya diri ingin memiliki sang tokoh dengan cara apapun. Bahkan jika cara itu nekat sekali pun tetap akan ia lakukan"
"Hingga akhir dari tindakannya ia bertunangan dengan tokoh tersebut"
Jelas Rui seraya bangkit membersihkan sedikit jejak darah yang ada pada tubuhnya lalu beranjak menuju salah satu motor yang terlihat masih baru dan tidak ikut menjadi korban pertarungannya itu.
Ruby dengan icon senang mengepakkan telinga hologram nya.
“Tuan Rumah hebat! Ψ(≧ω≦)Ψ bagaimana Tuan Rumah bisa mengetahui sedikit alur cerita ini? Setau saya Tuan Rumah tidak membaca novel nya di kehidupan Tuan yang sebelumnya”Ruby menatap Rui yang saat ini sedang memakai helmnya dan menatap nya balik dengan tatapan meremehkan nya.
"Aku masih punya telinga jika kau ingin tau"
Ruby seketika menatap berbinar ke arah Rui.
“☆*:. o(≧▽≦)o .:*☆ Tuan Rumah keren”"Kau bisa kembali, terimakasih untuk bantuan nya. Aku akan segera pulang" Ujar Rui tepat sebelum ia melaju meninggalkan kawasan tersebut.
Selain karena hari sudah malam, ada beberapa binatang hutan (buas) yang sedari tadi mengawasi dirinya bertarung di sana. Menyadari jika mereka tergiur dengan daging manusia yang ada di sana lantas ia segera pergi.
Ruby pun menghilang bagai hologram yang terjadi glitch.
————•••
Pagi hari. 04.17 AM
Rui menyampirkan handuk yang baru saja ia gunakan untuk mengeringkan kepalanya itu. Baru setelahnya ia beranjak menghampiri meja belajar nya yang sudah ada komputer menyala di sana.
'Sebenarnya ini terlalu pagi jika harus berangkat sekarang, tapi mau bagaimana lagi'
Rui sejenak membenarkan posisi lengan seragam yang ia kenakan. Yang kemudian ia membawa jemari berurat itu bergerak lihai di atas keyboard.
Data yang di kirimkan Ruby sudah masuk, dan melihat sesuatu yang ada di sana membuat Rui tersenyum puas.
'Begini kah gambaran gadis polos dan lugu? Sejak kapan ada sejarah gadis polos tau perihal club malam?'
Rui kembali mengecek data-data yang bersangkutan. Hingga ia menemukan fakta gadis yang menantang maut padanya itu adalah seorang penjelajah.
'Ruby'
‘Saya di sini Tuan Rumah’
'Sejak kapan cerita ini mengalami bug? Dan apakah saat terjadi bug ada sistem pengkhianat yang menerobos masuk ke dalam cerita?'
Rui kembali fokus menatap biodata di layar persegi panjang itu. Hingga kemudian ia meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang.
Tepatnya mengirim pesan.
‘Kejadian bug yang terjadi pada cerita ini, tepat terjadi saat anda baru saja di pindahkan kemari. Dan itu bertepatan dengan saya mendapatkan peringatan jika cerita yang saya pandu ini terdapat satu sistem pengkhianat yang menerobos masuk ke dalam tokoh yang tidak seharusnya ia masuki’
'Apa yang kau maksud adalah seorang penjelajah?'
Rui tersenyum puas melihat balasan dari orang yang ia hubungi. Hingga kemudian ia mengirimkan uang (transfer) padanya.
’Benar Tuan Rumah, atasan saya memberi peringatan jika seorang penjelajah nekat menerobos masuk ke dalam cerita ini. ....!? Apa mungkin gadis itu adalah penjelajah nya?’
Ruby menatap dengan teliti melalui penglihatan Tuan Rumahnya layar persegi panjang di depannya yang masih menampilkan biodata seorang gadis yang ia ketahui adalah Antagonis cerita.
'Benar, seperti yang kau ceritakan. Dia orang yang nekat, namun sayangnya otak bau busuk itu terlalu rendah jika harus di saingi dengan ku'
'Ruby, aku ingin kau melakukan sesuatu untukku. Apa kau bisa melakukan nya? Ku harap itu segera di lakukan hari ini juga'
Rui menatap kembali balasan di ponsel nya yang berupa respon positif.
ᕕ( ՞ ᗜ ՞ )ᕗ ‘Dengan senang hati Tuan Rumah, saya akan membantu Tuan Rumah menuntaskan misi Tuan di cerita ini’
Isi pesan tersebut.
+021*********
Hah? Tawaran nya rendahan sekali. Apa tidak ada yang lebih menarik? Kami lebih suka mengincar yang masih bisa di jual kembali.
04.47 AMAda sekitar 5 lawan yang sepadan untuk kalian. Jika kalian keberatan aku akan melakukan ini sendiri.
04.49 AMHei hei hei, aku hanya bertanya. Baiklah aku ambil. 500 Juta, apa itu sepadan?
04.53 AM~Transaksi sukses
(800 Jt)
Apa itu cukup?
05.03 AMHollys*it, aku hanya asal mengatakan nominal nya, kenapa kau ini serius sekali sih?
05.07 AMUrusan ini bukan untuk candaan. Dengan ini kita sepakat, kau dan rekan mu jalankan rencananya. Dan kau sendiri sudah mendapatkan hasilnya bukan? Ku harap kau tidak mengecewakan ku.
05.11 AMKau tidak seperti biasanya ya. Pasti akan berhasil, kau seperti lupa saja kita ini siapa? Bandit bro, bandit. Apa kau hilang ingatan atau semacamnya? Kau baru saja menghubungi kami setelah sekian lama.
05.14 AMSepertinya iya, tapi hanya sedikit yang ku lupakan. Sepertinya benturan kemarin benar-benar parah.
05.16 AMApa yang satu ini juga perlu di ambil alih. Kau tau? Kau sudah bertaruh nyawa membela ku dulu. Jadi aku tidak akan tinggal diam saja jika kau di injak-injak oleh anjing tidak berguna seperti mereka.
05.19 AMAku hanya ingin mengingatkan. Mungkin jika kita bertemu kembali, aku sedikit melupakan mu. Maaf untuk itu, tapi mengenai apa yang kau maksud keputusan ada di tangan mu.
05.20 AMOkey, ku harap kau menyukai hadiah dari ku nanti. Tunggu saja pukul siang dan juga malam nanti. Akan ku pastikan kau bersorak senang saat itu juga.
05.22 AMKau terlalu berharap.
05.22 AM————•••
"Bandit ya... Aku baru tau jika di kehidupan Rui sebelum aku memasuki nya ia sudah berurusan dengan pemimpin mereka. Dan lagi ia pernah bertaruh nyawa saat ia hampir di kalahkan lawannya"
"Mengesankan, jika di ingat sedikit ini bukan sekedar bandit biasa"
Rui memakai helmnya yang kemudian ia segera melaju meninggalkan kawasan apartemen nya saat beberapa bodyguard yang ia tugaskan sudah datang untuk berjaga.
"Melainkan bandit yang merangkap sebagai Mafia"
_____________________________
__________________________
_____________________
_____________
________To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] "Who Am I?"
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Leo X Rui. Deandra Leonardo Lelaki dingin yang tak tersentuh, acuh pada sekeliling, bahkan tak jauh dari kata kejam ber transmigrasi ke tubuh remaja SMA yang sedang koma karena adanya tragedi di sekolahnya (Pembullyan...