Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
X
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Changbin tidak percaya, rasanya seperti mimpi mendapat ajakan seks dari customernya sendiri. Ia bersumpah hari ini tujuannya benar-benar hanya untuk mencari nafkah, tapi rejeki tidak bisa ditebak kapan akan datang. Profesinya hanya pengantar makanan, gajinya bahkan tidak cukup untuk sekadar memberi makan anak istrinya, karena itu pula ia jarang berhubungan dengan ibu dari anak-anaknya, katanya ia harus kerja yang benar dulu biar dapat jatah. Kondisinya saat ini juga sama sekali tidak memungkinkan untuk jajan sana sini demi memuaskan nafsu birahinya, alhasil selama ini ia hanya berakhir membuang-buang spermanya dengan cara onani.
Hari ini ia mengantarkan pesanan seperti biasa, tidak ada yang spesial di tubuhnya selain penis besar yang ia bangga-banggakan, oh dan badannya yang berisi sepertinya juga suatu kelebihan. Tidak disangka, sesaat setelah pintu apartemen customernya dibuka, di saat itu juga salah satu dari mereka menawarkan penawaran yang Changbin tidak bisa tolak sama sekali. Bayangkan mendapat kesempatan seks gratis dengan lima orang yang siap memuaskanmu sekaligus. Changbin rasa penisnya akan bersenang-senang seharian sekarang.
"Buka dong bajunya sayang," titah sosok yang kini merangkul sembari mengelus pundak Changbin. Tidak perlu basa-basi Changbin pun membuka seragam kerjanya, menyisakan singlet penuh keringat warna hitam yang ia kenakan sejak tiga hari lalu tanpa pernah ia ganti.
"Siapa nama Mas?" Tanya seseorang yang mulai mengendus ketiaknya. Changbin merinding, kebinalan laki-laki kemayu di sekitarnya ini semua benar-benar mengkatrol libidonya menuju puncak secara drastis.
"Changbin, kamu siapa?" Jawab Changbin singkat, ia juga penasaran dengan nama masing-masing dari mereka.
"Aku Beomgyu Mas," jawab yang sedari tadi menghirup aroma jantannya di bagian ketiak.
"Kalau aku Hyunjin, diinget-inget ya sayang, Chup-" laki-laki cantik di sampingnya mengecup pipi Changbin tiba-tiba. Enak bukan kepalang Changbin dibuat mereka, ia hanya bisa tersenyum puas seperti telah membeli seisi dunia dengan uangnya.
