Anthony Mackie x Ricky ⚠️ alternate universe, bbc, alpha man, slut, human trafficking, public sex
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
"Tuan, pesanan anda telah tiba." Ucap seorang pelayan diikuti oleh dua orang dengan penampilan rapih dalam tuxedo mereka masing-masing di belakangnya.
Mackie menoleh, ia tersenyum menyaksikan pilihannya datang tanpa paksaan, padahal di negara lain beberapa mungkin harus dikirim dalam kerangkeng. Kunjungannya ke Korea Selatan ini dalam rangka premier film terbarunya di Marvel, sebagai aktor terkenal di Hollywood aset kekayaannya juga tidak lagi bisa dihitung jari, oleh karena itu ia selalu berakhir mensponsori bisnis-bisnis paling menarik menurutnya di setiap negara yang ia kunjungi. Di Korea Selatan ia tertarik dengan bisnis K-Pop dan memang sedari awal berniat untuk melakukan investasi jangka panjang pada salah satu agensi paling berpeluang besar di industri ini dalam sepuluh tahun ke depan.
Pilihannya jatuh kepada Ricky sebagai kandidat dari WakeUp Entertainment. Tidak ada yang lebih indah dari laki-laki berkepala merah itu. Bagi Mackie, penisnya hanya bisa dipuaskan oleh tatapan-tatapan memohon dari para pria cantik.
"Halo Ricky. Bagaimana harimu? Ah... kalian bisa pergi, terima kasih," sang pria yang tubuhnya jauh-jauh lebih besar kini bertanya sekaligus memerintahkan pelayan beserta pria yang rupanya manager Ricky itu keluar dari kamar hotelnya.
"Aku baik, tuan bagaimana?" Ricky menjawab dengan senyuman. Menjadi santapan sponsor bukan hal yang asing bagi Ricky, karena tubuhnya yang indah dan paras cantiknya ia sering berakhir menjadi pilihan sponsor untuk disetubuhi. Berbagai tipe penis juga sudah pernah ia rasakan, berbagai usia, berbagai posisi dan proses ejakulasi, Ricky hanya perlu tip nya.
"Tidak buruk... kalau begitu TUNGGU APA LAGI BODOH! BERLUTUT!" Ricky terkejut. Hanya ada dua manusia di dalam ruangan ini, kalau begini caranya tidak mungkin ia tidak ketakutan. Tubuhnya mendadak bergetar dan menuruti perkataan pria yang memilihnya itu.
"Berapa usiamu hah?" Tanya Mackie, air mukanya mulai tampak berbeda.
"Ah... 20 tahun tuan," sosok yang kini tengah berlutut hanya bisa menjawab dengan suara lirih tanpa berani mendongakkan wajahnya.
"Baguslah, karena aku tidak ingin seseorang yang berusia lebih dari setengah usiaku menghisap penisku, kau tahu itu." Yang lebih muda tidak menyangka bahwa sponsornya kali ini lebih brengsek dari biasanya, kini ia menyesali keputusannya untuk hadir ke gedung ini.
Sret
"Buka mulutmu, hisap ini sampai aku keluar di dalam sana!" Mackie mulai melepas bathrobe yang dikenakannya, tanpa lapisan pakaian lain membuat penisnya langsung mengacung dengan lubang kencing yang saat ini tepat berada di depan bibir merah jambu Ricky.