Bobby, San, Jiwoong, Hangyul, Yohan x Yeonjun
⚠️ gangbang, bukakke, golden shower, anal, creampie, dirty talking, multiple cum...
Sangat awkward. Malam ini seharusnya hanya ada kami berlima tapi satu senior tiba-tiba saja ikut dan merusak suasana. Mas Bobby emang dari dulu nggak pernah bisa ngerti situasi...
"Yeonjun? Kamu nggak gabung?" Yohan menghampiriku, entah apa yang terjadi di ruang tamu tapi sebetulnya aku juga bosan.
"Kamu ngapain ke sini?" Tanyaku.
"Nyari kartu uno, kamu tau nggak di mana?" Balas Yohan sembari menggeledah meja televisi di depanku. Rumah ini seharusnya familiar buat aku, dulu tempat ini jadi markas kami saat KKN, tapi gimana bisa aku tahu letak kartu unonya setelah sekian lama?
"Nggak tahu sih, cuma dulu kalau aku nyimpennya di sini," balasku, tanganku kini mulai meraba salah satu laci di meja televisi, "Nah, Ketemu!" Aku mengeluarkan kartu yang berada dalam box itu dan memperhatikannya sesaat.
"Nggak ada yang pakai ya selama ini?" Tanya Yohan. Aku hanya mengangguk.
"Aku bosan, aku ikut main ya?"
"Kenapa nggak?"
...
Hahhh, seharusnya aku tahu kalau si Bobby Bobby itu bakal menang telak terus, sedangkan kami? Kalah bergantian... kalau begini jadinya rasanya mending aku nonton televisi aja.
"Mantap! Menang lagi gue!" Aku bosan banget, Mas Bobby dari dulu emang nggak pernah mau ngalah.
"Halah Mas Bobby terus yang menang! Gantian kita dong Mas," ucap Hangyul, beruntungnya aku ada yang membela.
"Iya juga ya, bosan juga kalo gue terus yang menang, mau ganti game gak?" Aku bingung, kenapa tiba-tiba ganti game? Tapi kayanya lebih baik sih daripada ngang ngong ngelihatin Mas Bobby menang terus.
"Boleh, game apa?" Balasku.
"Game curhat dong mah." Kunyuk, batinku. Game macam apa itu curhat dong mah?
"Kaya gimana tuh gamenya Mas?" Jiwoong bertanya mewakiliku.
"Nah... kan gue ada botol nih, kita puter, siapa pun yang kena tunjuk botol ini kudu curhat, tapi ada syaratnya!" Jelas Mas Bobby, aku cuma ngangguk-ngangguk pura-pura paham.
"Apa tuh syaratnya Mas?" San bertanya, kayaknya hanya aku yang nggak paham.
"Curhatnya harus yang eksplisit, no sensor-sensor. Nanti hasil curhatannya kita voting apakah ceritanya udah cukup eksplisit atau belum. Kalau belum kita kasih hukuman, gimana?" Celoteh Mas Bobby menjelaskan, aku mulai ragu tapi...
"Oke, gas Mas!" Yohan menyela, jadi mau nggak mau aku harus ikut.
Botol pun diputar, aku berharap bukan aku yang jadi target pertama karena aku belum memikirkan hal apa pun untuk kuceritakan.
Sret
"Hangyul! Hahaha kenak lo!" Ledek Mas Bobby, nyebelin.
"Ayo curhat bro, ceritain apa aja yang penting eksplisit, erotis, masokis, sadis, apa aja deh!" Sahut San semangat, aku sedikit ngeri ngelihatnya. Begini kah bercandaan orang-orang yang sudah menikah?
"Oke, haha... dulu di malam pertama, aku kan ngentot tuh sama istriku. Sebenernya aku sayang sih sama dia, tapi entah kenapa saat itu semakin aku nikmatin genjotanku semakin aku sadar kalo aku nggak sedang nikmatin memek istriku. Di bayanganku malah muncul dosen statistika yang terkenal cantik di kampus itu." Aku menganga, dunia nggak lagi bercanda kan? Gimana bisa seseorang yang udah nikah malah punya fantasi sama orang lain? Kalau aku jadi istrinya dan tahu soal ini aku bakal minta cerai... pasti...
"Ahhh ahh ah enak kali itu pasti lo Hangyul hahahaha!" Ejek Mas Bobby sambil meragain adegan meras-meras dadanya sendiri. Geli banget, mama... Yeonjun pengen pulang!
"Itu eksplisit banget, sih bro. Gausah divoting juga kita bisa lanjut haha," San ketawa-ketawa aja yang membuat aku juga ikut ketawa kecil, ya seenggaknya biar nggak dicap aneh.
"Oke lanjut." Jiwoong sekarang yang nyoba muterin botol itu. Dan
Sret
"Hah?" Ini? Ini botolnya beneran ngarah ke aku nih? Aaaaaa MAMAAAA...
"Oke Yeonjun, monggo curhat," aku natap Yohan nggak percaya, bukannya dibelain malah dijorokin... kan aku masih anak bawang di sini.
"Fuhhh..." aku coba mikir sambil merem, "Kan aku belum menikah... nah aku tuh sekarang kalau sange cuma bisa coli, sehari bisa tiga kali." Ucapku berusaha nahan malu.
"Gitu doang nih?" Tanya Mas Bobby, aku mengernyit, ya emang eloh maunyah gueh gimanah kunyuk geprekk!!
"Oke vote, menurutku itu eksplisit." Yohan angkat tangan. Padahal tadi dia juga yang nyuruh aku cerita... emang agak guguk si bongsor itu.
"Menurutku cukup,"
"Iya deh cukup,"
"Oke cukup,"
"Kata gue sih nggak cukup. Tapi kalian berempat setuju itu eksplisit ya gue bisa apa... Oke lanjut!" Fuuhhh nggak nyangka aku dibelain semuanya. Mas Bobby doang yang agak miring otaknya.
Sret
"Nah Jiwoong, cerita apa lo?" Tanya Mas Bobby, selagi giliranku udah selesai aku cuma bisa diem ngikutin alur.
"Gampang banget ini sih... aku belum ngewe, udah satu tahun, istriku nolak, gak coli juga, jadi ngendap nih peju di kontolku." Jawab Jiwoong santai, ternyata aku masih nggak terbiasa. Ini lebih eksplisit lagi dibanding cerita Hangyul.
"Lah, aku juga udah enam bulan. Istriku hamil soalnya," sahut Yohan.
"Aku malah yang nolak istri kalo dia lagi sange, soalnya takut kebayang dosen cantik itu, udah 10 bulan sih" Hangyul ikut-ikutan.
"Kalo aku udah dua tahun gak ngewe, semenjak istriku sakit kista... gak jajan juga sih, tiap sange selalu kutahan," San membuatku agak merona, menurutku itu manis banget.
"Anjrit, lo pada berarti kalo crot lagi bakal bejibun dong?" Tanya Mas Bobby, lagi-lagi membuatku mual. "Gue juga sih, udah hampir setahun ini kagak ngentot. Istri gue males bikin anak lagi katanya, gue juga bosen ngentot mulu dulu pas istri hamil..."
"Padahal pejumu manjur banget ya Mas?" Tanya Jiwoong.
"Hooh, mau liat gak?" Asbun banget Bobby Similikiti. Maksud eloh gueh harus lihat lo crot gitu depan mukak gueh?
"Gimana tuh Mas?" San bingung, aku bingung, semua orang bingung nanti nggak bingung kalo udah di surga.
"Yeonjun, Ambilin gelas dah lo mending!" Suara Mas Bobby menginterupsi. Hah? Aku?
"Ah... iya Mas," jawabku dengan bodoh sambil beranjak dan ngambil gelas di dapur.
Aku nggak habis pikir, semua orang di rumah ini mulai gila. Apakah bercandaan orang yang udah nikah emang selalu kaya gitu ya?
"Ini Mas, loh... kok semuanya pada gak pake celana?" Padahal tadi Mas Bobby doang yang bilang mau nunjukin pejunya, ini kok semuanya buka celana?
"Kan kita mau seneng-seneng... mau ikutan nggak? Ikut ya?" Jawab Yohan sambil memegang tangan kiriku. Aku cuma bisa duduk diam.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
BxB Oneshot/Twoshot (Crackpair) 🔞
Ficção GeralMostly underrated characters/crackpair. request me on comment!