Sunwoo (T) x Sunoo (B) ⚠️: anal, creampie, foodstuff, gross life, golden shower, masochist, stockholm syndrome.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Sunoo terperangkap. Semenjak ayah dan ibunya wafat akibat kecelakaan, kini ia hanya hidup dengan kakak laki-lakinya seorang. Awalnya ia mengira akan baik-baik saja, tapi nyatanya rasa kehilangan mungkin telah membuat kakak Sunoo berubah menjadi sosok yang sangat berbeda.
"Hahh..." hembusan napas Sunoo memecah keheningan sore ini.
Seringkali ia merasa harus pergi, tapi dalam benaknya ia tidak bisa melakukannya. Selagi ia tidak dapat lanjut sekolah dan bekerja ia hanya bisa mengkerdilkan diri dan menerima. Di sisi lain, sang kakak Sunwoo pasti memiliki banyak beban dalam perkuliahannya. Oleh karenanya mau tak mau, bagaimanapun juga ia harus melakukan apa yang ia bisa.
'Ceklek'
Suara tersebut muncul mengagetkan indera pendengar Sunoo yang tengah termenung, ia menolehkan sedikit kepalanya.
"Kakak sudah pulang?" Tanya Sunoo.
"Kamu kenapa melamun kaya gitu?" Balas sang kakak sembari meletakkan ranselnya sembarangan.
"Mau aku buatkan teh?" Sunoo beranjak dari posisinya yang sebelumnya duduk di ambang jendela.
Spermanya tertembak tepat ke dalam salah satu cangkir teh yang telah menghangat akibat menunggu perisa terakhirnya dimasukkan. Ia terengah sembari menyeringai menatap sang adik yang membalasnya dengan senyuman santai. Ditutupnya kembali celana jersey sepak bolanya dan duduk menghadap cangkir teh yang lain di atas meja makan.
Sunoo bingung, tapi ekspresi yang ia pancarkan mengatakan bahwa ia yakin ia menyukai preferensi kakaknya ini. Ia tidak tahu apakah di luar sana seorang kakak laki-laki memang akan selalu mencampur teh adik laki-lakinya dengan cairan spermanya atau hanya keluarganya saja yang disfungsional.
Meski ragu-ragu, jujur setiap hari ia menikmati pemandangan bagaimana sperma tersebut ketika keluar dari penis sang kakak, terlebih jika ia tidak mendapati penghalang jadi ia juga bisa memperhatikan ekspresi keenakan kakaknya itu. Ia mengaduk teh di hadapannya sebelum meneguknya perlahan hingga habis tak bersisa.
"Gimana rasanya hari ini?" Tanya Sunwoo setelah meneguk tehnya sendiri.
"Sedikit lebih asin, Kak..." jawab Sunoo.
"Suka?" Tanya Sunwoo kembali, kini mulutnya penuh dengan biskuit.
Sunoo hanya membalasnya dengan senyum, lagi, "Cuma tadi kurang hangat, cenderung dingin sih... mungkin karena kakak keluarnya lama." Ledeknya.
