END??

879 44 74
                                    

‼️: alur panjang

~

~

~

















" Dokter.. pasien mengalami pendarahan kembali.. "

" Siapkan beberapa kantong darah golongan O untuk persediaan " pinta Sean saat begitu fokus untuk menyelamatkan sahabat nya sekaligus anak yang sahabatnya kandung, yang tak lain adalah Reyhan.

" T-tapi dok.. "

" Tapi apanya?! disaat situasi darurat begini mengapa harus ada tapi?! " kata Sean dengan sangat mendesak, sungguh, jika lambat sedikit saja ia bisa saja gagal menyelamatkan kedua nya.

" Dokter Sean.. persediaan kantong golongan darah O sudah habis, dan kantong darah tadi adalah kantong darah yang terakhir sebagai sisanya.. "

" Kalian yang bener aja?! masa dirumah sakit ini kehabisan stok simpanan golongan darah O?! " kata Sean dengan reflek melepaskan intonasi tinggi nya.

" Dokter Sean.. tenangkan diri anda.. "

" Bagaimana aku bisa tenang?! nyawa sahabatku dan anaknya sedang diambang kematian!! " Kata Sean.

" Apakah tak ada cara lain? mengapa tak menggunakan cara transfer darah saja? " tanya salah satu suster yang sejak tadi membantu Sean.

" Kalaupun untuk transfer darah, itu semua juga bakalan nggak mempan, karena.. pasien bernama Reyhan kali ini mengalami kecelakaan yang cukup parah " kata Sean dan terus berkutat dengan alat-alat operasi, bahkan sesekali ia menatap alat pendeteksi detak jantung yang terpasang di dada Reyhan.

tak lama, suara mesin itu mulai berbunyi sehingga membuat ruang operasi itu semakin terdesak dan menegangkan. terutama Sean yang merupakan dokter ahli beda dan spesialis kandungan.

" N-ngga.. nggak Reyhan, kalo kamu denger suara aku, aku mohon kamu jangan nyerah.. pikirin nasip keluarga kamu Reyhan.. ayo aku mohon bertahan.. " kata Sean bahkan tanpa sadar tangannya mulai sedikit bergetar saat hendak ingin menyentuh area yang sejak tadi ia operasikan, yaitu perut Reyhan.

" Pasien mengalami kritis.. "

Bahkan mendengar itu, Sean tanpa sadar mengumpat dan ia menjatuhkan sebuah pisau bedah dan terduduk dilantai.

mungkin kah... Sean kali ini menyerah dengan operasi nya..?.

" Dokter Sean! a-anda baik-baik saja?! " tanya salah satu suster.

" T-tidak.. aku tidak bisa.. ini operasi yang benar-benar sulit, aku bingung.. R-Reyhan.. " tanpa sadar, ia mata Sean menetes dan semakin membasahi masker bedah.

tak lama, suara pendeteksi detak jantung itu mulai berbunyi panjang, dan itu membuat semua suster dan Sean, melotot sempurna akibat terkejut.

" Maaf Dokter.. seperti nya, pasien bernama Reyhan... telah berhenti untuk berjuang.. " kata salah satu suster.

" Reyhan... nggak! kalian cepat tangani dia!! ini belum terlambat!!! " tangisan Sean kembali terdengar dan mulai semakin membuat suasana ruang operasi tak terkendali.

" REYHAN!!! GUA MOHON LO HARUS BERTAHANN!! "

" DOKTER SEAN! KAMI MOHON TENANGKAN DIRI ANDA! "

Baik para suster yang sepertinya tau akan kondisi sang dokter, mereka pun mengambil suntikan yang berisi obat bius dosis rendah, lalu tanpa sepengetahuan Sean, salah satu dari mereka mulai menancapkan nya tepat di leher sang dokter.

enemy to married ; wonjay story lokal [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang