#11

518 52 52
                                    

~

~

~




















5 bulan berlalu..

" Mas, kamu hari ini nggak ada kerjaan kan dikantor? " tanya Reyhan.

" Nggak ada, lagi free waktu mas hari ini, sisa pekerjaan di urus sama sekretaris, kenapa? " tanya Wira sambil memijat kaki sang istri.

"nanti bisa temanin aku nggak buat check kandungan? " tanya Reyhan.

" waktu mas sama kamu banyak Reyhan, jadi mas bisa temani kamu kalo mau kemana pun.. " kata Wira sambil tersenyum.

"yaudah, aku siap-siap dul---"

" Mas bantuin.. "

" Yaudah deh.. "

~~~

dirumah sakit...

" Gimana Sean kandungannya Reyhan? " tanya Wira.

" Kandungan istri lo baik-baik aja, malahan sehat.. " kata Sean dengan sang suami yakni adalah kakak lelaki Reyhan yang tengah menggendong seorang bayi yang merupakan anak dari Sean dan dirinya.

" sekarang udah masuk bulan ke 5 ya? " tanya Sean dan diangguki oleh Reyhan dan dicatat oleh Sean.

" Selama hamil ada keluhan nggak? " tanya Sean sambil bertompang dagu diatas meja.

" Ada.. " kata Reyhan dengan suara kecil.

" Sebutin keluhannya.. " kata Sean dan begitu profesional dengan pekerjaannya.

tetapi...

" Sea, A'a keluar dulu ya? mau cari makanan dikantin " kata Herza.

" Oh, yaudah A'. botol susu nya jangan lupa dibawa untuk jaga-jaga " kata Sean sambil mengusap pipi sang anak dan mencium nya.

" Iya, semangat kerja nya, cantik.. " Sean hanya tersenyum dan kembali fokus akan ke pekerjaan nya dan menatap kedua pasusu yang tengah konsultasi akan kandungan.

" Jadi apa keluhannya? " tanya Sean.

Reyhan yang tampak malu akan memberikan keluhannya, Wira pun mengusap bahu sang istri dengan lembut sambil tersenyum. Reyhan yang sepertinya diyakinkan oleh suami pun akhirnya ia menghela nafas, sejujurnya ia malu mengatakan karena ada suaminya.

" Sebenernya... udah belakangan ini dada gua gatel, udah gitu keluar air.. itu sebenarnya wajar nggak sih Sea?" tanya Reyhan dengan sedikit gugup.

Sean yang paham akan hal itu, ia pun terkekeh. tentu ia tau karena ia pernah mengalami saat ia hamil anak pertamanya mereka.

" Itu wajar aja, Reyhan.. itu artinya lo itu subur karena asi lo udah ada dari waktu yang sudah seharusnya, dan akibat dada lo gatel itu karena kurang dijamah.. selama hamil ini ada pernah main?? " tanya Sean dan mulai sedikit santai dibanding dengan aura tadi.

" Terakhir kali main pas... waktu Reyhan hamil masuk minggu ke 3.. setelah itu nggak pernah lagi main " kata Wira yang sedari tadi hanya diam, kini membuka pembicaraan.

" Seharusnya dada istrinya itu sering-sering di jamah, dadanya juga butuh pijatan biar asinya lancar pas keluar nya " kata Sean.

Wira hanya mengangguk mengerti dengan wajahnya yang menampakkan biasa saja, berbeda dengan Reyhan yang tampak sedang menahan malu dengan pipinya yang sudah bersemu.

" Gausah malu, Reyhan. itu udah wajar untuk orang hamil kaya lo, gua juga pernah ngalamin, dan kakak kamu yang nolongin.. ya walaupun sempat bablas si dia.. tapi itu juga demi kelancaran saat lahiran " kata Sean.

enemy to married ; wonjay story lokal [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang