3

389 69 13
                                    

Gue bingung tiap bikin cerita terus update pasti gak bakal muncul notif pembaruan cerita. Aneh beut mana 2 akun gue gitu semua. Udah pernah nyoba berbagai cara tapi tetep gak bisa.

Jadi buat cerita ini lu pantengin terus aja tiap pagi jam 10 an nanti gue bakal update. Pokoknya lu pantengin aja nih cerita biar gak ketinggalan pas gue update.

~•~

Abaikan typo dan kata yang tidak nyambung








Sudah jam 7 pagi tapi Jisoo dan teman-temannya masih betah berada di warung kopi belakang sekolah. Itulah kenapa mereka selalu telat saat tiba di kelas.

"Beh kopi dong yang biasa ya 4." Ucap Chanyeol kepada pemilik warung kopi langganannya.

"Iye bentar."

Seperti biasa sembari menunggu kopinya dibuat Jisoo dan teman-temannya akan merokok lebih dulu. Memang sudah biasa mereka seperti ini dan orang tua mereka juga hanya cuek saja ketika melihat kelakuan anak-anak mereka yang sudah tidak terkontrol.

"Gue kira lo bareng Bu Irene lagi Ji?" Tanya Sehun yang duduk didepan Jisoo.

Hufffttt

Hembusan kepulan asap rokok keluar dari hidung dan mulut Jisoo secara bergantian. Setress nya sedikit berkurang ketika hembusan asap rokok yang dihisapnya keluar dari mulutnya.

"Enggak. Dia kan datengnya pagi-pagi, gue mana bisa kalo urusan gitu. Bangun aja masih dibangunin sama mbak Nina."

"Eh gimana semalem?"

"Digampar gue. Tapi gak masalah yang penting semalem gue bisa deket sama dia."

"Kok bisa?" Tanya Rosè setelah meletakkan nampan berisi kopi pesanan mereka dan bergabung dengan ketiganya.

"Salah paham aja sih tapi gak terlalu sakit kok." Ucap Jisoo sembari menunjukkan bekas tamparan Irene semalam. Walaupun sudah tidak terlalu terlihat tapi masih ada bekasnya.

"Lo apain anjir." Rosè langsung berburuk sangka ketika melihat pipi Jisoo sedikit biru.

"Eitsss santai bro, gue gak ngapa-ngapain dia kok. Semalem itu gara-gara gue gak sengaja nyeletuk lihat pahanya yang cuman ketutup celana pendek. Saking pendeknya tuh paha jadi kelihatan, sumpah putih mana mulus banget anjir. Eh malah gue kena gampar dia."

"Ya elu aneh-aneh aja." Ucap Chanyeol menghadiahi Jisoo dengan pukulan kecil di kepala bagian belakang gadis itu.

"Anjir sakit goblok. Dah ah udah jam tengah 8 nih. Ayo cabut."

Sebelum masuk kedalam sekolah tak lupa mereka membayar kopi yang sudah mereka minum dengan meninggalkan uang masing-masing di nampan tadi.

"Beh, uangnya ditempat biasa ya. Jisoo sama yang lain mau ke kelas dulu." Teriak Jisoo dari luar.

"Iye tong makasih ye." Sahut orang yang mereka panggil babeh itu dari dalam warungnya.

Karena sekolah mereka termasuk sekolah bebas untuk masalah seragam jadi Jisoo dan Rosè lebih suka menggunakan seragam celana dari pada rok. Efek menggunakan motor besar juga sehingga membuat mereka jadi lebih leluasa jika menggunakan celana.

Dear JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang