15

317 66 12
                                    

Abaikan typo dan kata yang tidak nyambung














"Pacar aku cantiknya tiap hari nambah deh" Ucap Jisoo yang sekarang duduk di sebelah Irene.

"Kan emang aku cantik" Jawab Irene sembari mengibaskan rambutnya kearah Jisoo.

"Astaga." Kaget Jisoo karena kibasan rambut panjang Irene mengenai wajahnya.

"Sayang."

"Iya, kenapa lagi?" Tanya Irene tatapan mata yang masih fokus dengan layar laptopnya.

"Aku punya pertanyaan nih, tapi jangan marah ya. Aku juga cuma bercanda soal ini, anggap aja ini pertanyaan random."

"Iya apa dulu Ji."

"Bayangin dulu ya, kita nikah terus punya anak sebelas-"

Plakk..

Mendengar pertanyaan tidak masuk akal dari Jisoo membuat Irene terkejut hingga reflek memukul paha pacarnya itu.

"Itu anak apa tim sepak bola Ji, gila ya kamu." Marah Irene kemudian di balas gelak tawa oleh Jisoo yang berada disebelahnya.

"Hahahaha aduh sayang, kan udah aku bilang. Bayangin aja dulu, lagian kan aku tadi udah bilang kalau pertanyaan aku random. Jadi ya gak mungkin kalau bakal punya anak sebanyak itu."

"Makanya kalau ngasih pertanyaan itu yang realistis dikit dong. Aku kan bayanginya jadi kebawa suasana."

"Iya-iya maaf ya. Tapi kalau mau juga ga papa kok. Katanya kan banyak anak banyak rezeki."

"Ngurus satu aja kamu belum tentu bisa, udah mikir punya anak sebelas."

Melihat Irene yang kembali fokus dengan pekerjaannya membuat Jisoo tersenyum lebar karena ia berhasil membuat kekasihnya itu berpikir sampai sejauh itu.

"Kamu percaya takdir kan kak."

Tangan Irene yang sebelumnya sibuk dengan keyboard laptopnya kini berhenti dan menoleh kearah Jisoo yang menatap lekat wajahnya.

"Kita gak pernah tau takdir kita nantinya bakal gimana, tapi semoga ada kamu dimasa depan aku nanti." Ucap Jisoo sembari menggenggam kedua tangan Irene.

"Ji, entah kita berakhir bersama atau enggak. Tapi terimakasih karena kamu telah mencintai aku sehebat ini."

Melihat mata Irene yang mulai berkaca-kaca membuat Jisoo langsung membawa tubuh guru sekaligus kekasihnya itu kedalam dekapannya.

Drttt

Hp Jisoo yang berada di saku celananya bergetar karena ada panggilan masuk.

"Sebentar sayang." Ucap Jisoo sembari melepaskan pelukan mereka.


Mama
Is calling....


"Siapa?" Tanya Irene ketika melihat Jisoo yang menghela nafas panjangnya.

Dear JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang