14

466 71 0
                                    

Abaikan typo dan kata yang tidak nyambung














"Kata mama kamu akhir-akhir ini sering keluar terus, jarang pulang juga. Kamu kemana?" Tanya papa Jisoo disela-sela makannya.

Pagi ini memang mereka tengah sarapan bersama di meja makan. Hal yang sangat jarang sekali terlihat bertahun-tahun belakangan ini.

"Main sama temen." Ucapnya acuh tanpa repot-repot menatap wajah papanya.

"Main terus, kamu itu udah kelas 3. Waktunya buat serius bukan malah keluyuran gak jelas. Kamu itu pewaris perusahaan Wirana group, harusnya kamu itu lebih mentingin pendidikan kamu ketimbang keluyuran gak jelas tiap hari. Sekolah bukannya tambah pinter malah bikin masalah terus." Ucap Evan dengan melayangkan tatapan tajam matanya kearah Jisoo yang duduk didepannya.

Ctak

Jisoo menaruh sendok dan garpu nya dengan kasar diatas meja makan setelah itu bangkit dari kursinya tanpa menghiraukan kedua orang tuanya.

"Sarapan kamu belum habis loh. Mama bekalin ya sayang." Jihan yang melihat Jisoo sudah berlalu meninggalkan meja makan lantas mengejar anaknya itu.

"Gak usah." Ucap Jisoo kemudian pergi meninggalkan rumah.

Karena hari ini sudah hari Senin jadi Jisoo diminta Irene untuk tidak terlambat lagi. Walaupun hari ini ia tidak menjemput gadis cantik itu tapi tetap saja Jisoo harus patuh dengan pawangnya yang sekarang.

Dengan memakai seragam sekolah yang lengkap dan tak lupa memakai jaket dan helmnya kini Jisoo sudah siap untuk berangkat ke sekolah bersama teman-temannya yang lain karena mereka sekarang sudah menunggunya didepan rumah.

"Yok berangkat." Ucap Jisoo setelah keluar dari gerbang rumahnya.

"Gass." Ketiga temannya mengikuti Jisoo dari belakang sembari berkendara santai melewati jalan raya yang sudah agak ramai dengan aktivitas kendaraan pribadi maupun umum.

Sekitar 25 menit berkendara akhirnya mereka sampai juga di warkop belakang sekolah. Tempat dimana mereka sering nongkrong disana dan menitipkan motornya.

"Masih ada 15 menitan sebelum bel nih. Kita ke kelas dulu apa disini?" Tanya Rosè setelah melihat jam tangan yang melingkar pergelangan tangan kirinya.

"Disini aja dulu lah. Gue mau makan gorengan bentar." Sahut Sehun yang sudah lebih dulu mencomot gorengan di meja depan.

"Udah disini aja bentar." Ucap Jisoo dengan ikut-ikutan mengambil pisang goreng didepan mejanya.

"Gila rambut lo begitu jadi makin keren banget Ji." Puji Chanyeol yang duduk berhadapan dengan Jisoo sekarang.

"Masa sih. Tapi gue ngerasanya biasa-biasa aja. Lagian gak kali ini juga gue potong gini."

"Ya karna lo udah cakep, jadi lo ngerasanya biasa-biasa aja. Tapi beda lagi sama orang yang ngelihat elu, kalo gak mimisan ya pingsan dah tuh orang-orang." Ucap Rosè sembari melemparkan batang cabai bekas gorengannya.

"Dih."

"Eh iya caption emot kamera sama kelinci tuh apaan Ji?" Tanya Sehun dengan menunjukkan screenshoot an dari instastory Jisoo semalam.

"Oh itu pacar gue." Ucapnya dengan santai hingga membuat mereka melongo kaget.

"Hah" Kaget mereka bersamaan.

"Siapa woy. Bu Irene ya." Tebak ketiganya dan dibalas anggukan kepala oleh Jisoo.

"Buset. Demi apa Ji." Ucap Chanyeol yang masih tak percaya jika sahabatnya itu berhasil menaklukkan hati guru cantik itu.

Dear JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang