17

161 54 8
                                    

Abaikan typo dan kata yang tidak nyambung














Hari sudah mulai sore dan Jisoo masih setia menjaga Jennie di kamar rawat inapnya. Orang tua Jennie juga sebenarnya sudah pulang beberapa jam yang lalu dan mereka juga sudah menyuruh Jisoo untuk pulang tapi malah penolakan yang mereka dapatkan dari gadis itu.

"Kamu gak pulang?" Tanya Jennie yang kini bersandar pada sandaran head board brankarnya.

"Kamu ngusir aku?" Tanya balik Jisoo dengan melayangkan tatapan sinisnya.

"Ya enggak, tapi kan besok kamu sekolah Ji. Kamu udah bolos 1 hari loh, kamu gak takut dihukum bu Irene?"

"Ya enggak lah, kan bu Irene pac-" Jisoo yang akan mengucapkan kata-kata itu lantas segera menutup mulutnya dan mengalihkan pembicaraannya.

"Pa apa Ji?"

"Oh itu anu, kan ah udahlah lupain aja. Aku maunya disini jagain sahabat aku kenapa disuruh pulang mulu sih."

Mendengar kata sahabat lagi membuat hati Jennie kembali merasa sakit dan hanya bisa tersenyum kecut saat Jisoo mengelus tangan sebelah kanannya.

"Hari ini masih sahabat semoga aja nanti bisa jadi istri ya mah." Goda papa Jennie yang menggoda anak muda didepan mereka itu.

"Kalian itu udah cocok kenapa gak pacaran aja sih. Kita yang lihat aja jadi gemes sendiri. Hubungan kalian itu mesra banget kaya orang pacaran eh taunya cuman sebatas sahabat aja."

"Mama apaan sih. Jisoo udah punya calon pacar impiannya sendiri." Dengus Jennie yang kesal setelah mendengar celetukan mamanya.

"Loh yang bener Ji. Siapa orangnya, pasti lebih cantik dari Jennie ya makanya kamu milih dia." Ucap Aryo yang jadi penasaran dengan sosok calon pacar dari sahabat anaknya itu.

"E-enggak kok om. Semuanya cantik kok, Jennie juga cantik. Malah cantik banget." Jawab Jisoo dengan malu-malu.

Mendapatkan pujian dari sosok pemilik hatinya membuat pipi Jennie langsung bersemu merah karena malu.

"Udah jam 10 malem loh ini, kamu pulang aja Ji. Bener yang dibilang Jennie tadi, kamu besok harus sekolah juga kan. Terimakasih juga selama om sama tante gak ada di rumah kamu udah jagain jennie."

"Daripada Jisoo yang pulang mending om sama tante aja yang pulang, biar Jisoo yang jagain Jennie disini. Jisoo mager mau pulang hehehehe. Kasian juga Jero kayanya capek banget tuh." Tunjuk Jisoo kearah bocah SD yang sekarang sudah telentang tidur di sofa kamar rawat inap kakaknya.

"Beneran nih kamu gak mau pulang?" Tanya Jessica yang kembali memastikan.

"Iya tante cantik, Jisoo disini aja jagain Jennie. Tapi besok pagi minta tolong bawain sragam sama tas Jisoo ya. Oh iya sekalian tanyain HP Jisoo ke mama ya."

"Ya udah kalau gitu kita pamit pulang dulu ya. Maaf ya ngerepotin kamu terus."

"Tanpa tante sama om minta aku pasti jagain Jennie kok."

"Jen papa sama mama pulang dulu ya. Kamu istirahat gih, jangan kebanyakan pikiran lagi." Ucap Aryo kepada anak sulungnya.

"Iya."

Setelah mengantar orang tua Jennie keluar dari kamar rawat inap, kini Jisoo kembali duduk di kursinya yang terletak di sebelah brankar gadis bermata kucing itu.

Mata sayu Jennie terlihat begitu lekat memandangi wajah cantik kan tampan milik Jisoo tanpa berkedip.

"Tidur." Perintah Jisoo dengan tegas.

Dear JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang