🎶 DAY6 - MAN IN A MOVIE
Tak ada rasa bosan sedikitpun bagi Sera untuk terus memandangi cincin cantik yang tersemat begitu pas di jari manisnya. Wajah Sera pun kembali merona untuk kesekian kalinya mengingat betapa beruntungnya ia bisa mendapatkan sosok pria yang pastinya menjadi idaman banyak wanita di luaran sana.
"Kayaknya lagi bahagia banget ya hari ini.." Alby tersenyum melirik Sera sebentar.
Sekarang Sera dan Alby sedang berada diperjalanan menuju ke bioskop. Hari ini adalah jadwal kencan mereka berdua. Setelah kemarin kelelahan karena segala tenaga ditumpahkan pada saat acara pernikahan Sylva dan Yafiq, Sera dan Alby membutuhkan yang namanya healing atau jalan-jalan.
Mendengar celetukan Alby sontak saja Sera cengengesan. Dengan senyuman yang semakin mengembang bagaikan adonan kue yang berhasil, Sera menunjukkan cincin cantik di jari manisnya.
"Aku bahagia banget karena kemarin aku dilamar sama cowok ganteng banget banget banget!!" jerit Sera girang.
Alby yang mendengar jawaban sang kekasih tentu saja dibuat tertawa. Ah... Jadi sejak tadi saat ia menjemput sang kekasih dan melihat wanita itu terus tersenyum tanpa henti ternyata disebabkan oleh lamarannya kemarin. Lamaran yang benar-benar tidak terduga!
"Kamu se-happy itu ya?" Alby tersenyum lembut.
"Ya iya dong. Happy banget lah. Aku bener-bener gak nyangka bakalan dilamar di hari pernikahan kakakku." Sera menangkup pipinya sendiri.
Sera tampak membenahi duduknya, menatap Alby sembari intens.
"Btw cinta. Heran banget deh sama kamu, kok bisa-bisanya kamu kepikiran ngelamar aku di acara pernikahan kak Sylva? Kamu dapet ide darimana hm?"
Ketika lampu lalulintas berwarna merah dan mobil otomatis harus berhenti, disaat itulah Alby mulai menceritakan perihal lamarannya itu.
Satu bulan yang lalu, Alby mendatangi toko perhiasan milik sahabat sang mama, tante Rosa namanya. Saat itu dengan bantuan sang mama, Alby meminta dibuatkan cincin khusus tentu saja untuk melamar sang pujaan hati, Sera.
Niatan melamar Sera sebenarnya sudah lama Alby ingin wujudkan. Namun Alby benar-benar mencari situasi yang tepat, tetapi ternyata untuk melakukan hal yang baginya sakral ini terbilang cukup sulit. Sera yang sudah disibukkan dengan segala tugas kuliah, sedangkan dirinya yang harus mulai mencari-cari judul maupun jurnal untuk skripsinya.
Dan akhirnya tepat dua minggu yang lalu tanpa sepengetahuan Sera tentunya, Alby dengan kedua orang tuanya mendatangi kediaman keluarga perempuan itu. Dengan niat yang begitu mulia, Alby mengungkapkan segala isi hatinya untuk meminang Sera menjadi calon istrinya.
Kenapa calon? Karena bisa dikatakan Alby telah begitu memahami Sera. Meskipun Sera tidak pernah memberitahunya, tapi Alby paham jika Sera tidak mungkin mau menikah di usia muda. Terlebih Sera juga baru berusia 20 tahun dan masih menempuh semester empat, begitupun dengan dirinya yang masih berusia 22 tahun yang harus menyelesaikan semester akhirnya. Waktu-waktu seperti ini tidaklah pas untuk mengadakan acara pernikahan, terlebih lagi kakak dari Sera juga akan menikah dalam waktu dekat.