🎶 WHY - DESTINY (OST Full House)
Semenjak kejadian itu Barra begitu uring-uringan. Rahangnya terus mengeras setiap mengingat hampir sebulan ini Sera membuat jarak di antara mereka. Ketika Barra mendekat, Sera selalu menjauh, seolah tak ingin berada di satu ruangan dengannya.
Barra benar-benar tidak suka itu! Barra benci itu! Barra tidak bisa tidak melihat pujaan hatinya. Barra ingin selalu berada di dekatnya. Barra ingin merengkuh Sera ke dalam jeratan pelukannya lagi. Barra juga ingin kembali merasakan manisnya bibir Sera!
Kenapa Barra baru mengenal Sera sekarang? Kenapa bukan Barra yang bertemu duluan dengan Sera? Kenapa?! Memikirkannya saja membuat Barra semakin frustasi.
Selain itu, kenapa Sera? Kenapa harus Sera yang menjadi orang yang Barra cintai? Kenapa?! Sungguh Barra benar-benar berharap bukan Sera orang yang ia cintai. Bukan Sera orang yang menerima ketulusan cintanya ini. Sungguh Barra mengharapkan itu! Sera terlalu sulit untuk ia gapai, namun bodohnya Barra tetap serakah. Barra tetap nekat mencintai dan menginginkan Sera meskipun hanya rasa sakit yang ia dapatkan.
Cinta pada pandangan pertama memang terdengar konyol. Namun nyatanya itulah yang Barra alami ketika pertama kali melihat Sera. Awalnya Barra terus menyangkal jika apa yang ia rasakan ini bukanlah cinta, tetapi seiring berjalannya waktu, perasaan ini justru tumbuh semakin besar.
Dan malam dimana Barra menyatakan perasaannya, cinta itu malah kian semakin dalam dan menguat. Meski cintanya ditolak, namun dengan kesadaran penuh Barra justru memilih untuk tidak akan pernah menghapus cintanya ini. Barra akan selalu menyimpannya di hatinya.
Tetapi dengan melihat bagaimana perlakuan Sera kepadanya saat ini membuat Barra sangat terluka. Barra seolah merasa terkhianati padahal Sera sudah berjanji kepadanya untuk tidak akan pernah menjauhinya, tidak meninggalkannya.
Apakah dengan begini Barra akhirnya sadar dan membenci Sera? Tidak! Mana mungkin bisa Barra membenci Sera-nya. Katakanlah jika Barra bodoh, bodoh karena terlalu cinta kepada Sera. Barra tidak peduli.
Jantung Barra tanpa bisa dikontrol berdebar kencang ketika mata coklatnya melihat postingan terbaru Sera di sosial medianya yang di-upload tujuh jam yang lalu.