Prolog

504 24 3
                                    

Darren Amero Pradiyya

Darren Amero Pradiyya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Khansa Jovanka

Khansa Jovanka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Hai Anna." Gadis itu berdiri didepan meja resepsionis. Gadis cantik berambut hitam panjang mengenggam paperbag mini.

"Selamat siang, bu."

Ah dia belum terbiasa dipanggil seperti itu sejak menikah dengan Darren—CEO Dammero Group—sejak dua tahun yang lalu.

"Anda ingin bertemu pak Darren Amero?"

"Ya, apakah dia ada hari ini?"

Anna mengangguk. "Sebentar ya bu biar kami lihat lebih dulu."

Ansa mengangguk. Menunggu. Anna mengetik diatas keyboard. Kembali menatap dia.

"Mohon maaf bu, pak Darren saat ini sedang tidak ada di kantor. Beliau sedang ada rapat diluar,"

Ansa mendesah. "Baiklah saya akan pergi ke ruangannya sebentar untuk memberikan sesuatu."

"Bisa saya bantu, bu?"

"Tidak, tidak perlu. Saya hanya ingin meminjem kartu saja untuk naik keatas."

Anna mengangguk. Memberikan sebuah kartu perusahaan yang bisa mengakses pintu dan semua fasilitas kantor. Ansa berterima kasih, melenggang.

Dia menempelkan kartunya pada pintu kaca setengah pinggang sebelum masuk lift. Dia datang siang hari, karena itulah agak lama menunggu lift. Semua karyawan pasti sedang menggunakan lift.

Orang-orang berpakaian rapi keluar masuk lift. Ansa bergabung kedalam melihat tempat kosong diantara mereka. Dia menekan lantai yang di tuju.

Lenggang.

Orang-orang satu persatu sampai di lantai yang mereka tuju, menyisakan Ansa dan beberapa karyawan muda.

Lift berdeting. Pintu otomatis terbuka. Ansa turun di lantai itu. Melangkah percaya diri diantara meja-meja penuh berkas penting dan para pekerja.

Yes, Mr. Husband?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang