|| Abaikan Typo ||
Vroomm~
Mobil berhenti tepat didepan bengkel, yang pastinya bukan bengkel kecil.Sang pemilik mobil turun dari mobil, dengan raut wajah kesalnya.
"Dasar mobil gak guna! Untung udah dekat bengkel. Kalau gak gimana?!". Kesal Ningning, pasalnya ban depan sisi kirinya bocor
"Maaf.. bisa saya bantu Noona?". Tanya montir yang menghampiri
"Ban saya bocor. Dan tolong sekalian di service juga.. karena mobilnya sudah mulai terasa tidak nyaman". Jawab Ningning dengan senyuman ramahnya
"Bisa Noona. Tapi mohon maaf Noona, kemungkinan mobil Noona baru selesai besok, mengingat masih ada beberapa mobil yang juga harus di service Noona". Jelas Montir itu
Ningning beralih menatap ke dalam bengkel, memang ada 3 mobil yang sudah berada didalam.
"Baiklah. Jika sudah selesai, tolong hubungi saya". Sambil memberikan kartu namanya yang ia selipkan didalam cashing ponselnya
"Baik Noona. Kalau begitu saya pamit masuk dulu, Noona". Jawab montirnya setelah mengambil kartu nama Ningning
Ningning mengangguk. Montir itu memberi tundukam sopan, lalu masuk kedalam.
___
Kebetulan dari tempat bengkel tadi, ada Gramedia dan cukup terkenal. Membuat Ningning masuk kedalam, karena ada buku yang ingin ia beli.
Ningning tersenyum tipis, melihat megahnya Gramedia ini. Dan berjalan masuk lebih dalam.
Saat tengah melihat-lihat buku yang ditata rapi diatas meja, ada 1 buku yang membuatnya tertarik.
Akhirnya tangan terulur berada diatas buku ini, karena hanya tinggal 1 bukunya, namun ada tangan lain juga yang berada diatas buku ini.
"Gue yang ambil dulu". Ucap Ningning pada pria didepannya ini
"Jinjja? Tapi kayaknya gue lebih dulu". Sahut Pria ini
Ningning diam sejenak, matanya melirik kearah sampingnya sebentar, ada senyuman begitu tipis diwajahnya, lalu kembali menatap pria ini.
Tangannya yang menganggur, ia gunakan mengambil uang yang kebetulan ada disaku belakangnya.
"Gue akan berikan 1000 won. Jadi, berikan buku ini ke gue, gimana?". Tawar Ningning sambil menunjukkan uangnya
"Gue beri 5000 won". Jawab Haechan dan menunjukkan uangnya
"Baiklah". Ucap Ningning langsung menyaut uangnya dari Haechan dan melenggang pergi
"Apa-apaan mudah sekali". Heran Haechan namun mata masih menatap Ningning
Ningning berjalan mendekat ke karyawan, yang sedang membawa stock buku di stollernya. Dan Ningning mengambil satu.
Lalu mengangkatnya keatas sambil berjalan menjauh, membuat Haechan mengeraskan rahang bawahnya.
"Dasar penipu!!". Teriak kesal Haechan tertahan
Karena buku yang ditunjukkan Ningning tadi, adalah buku yang sama yang mereka perebutkan tadi.
Ningning membayar bukunya, menoleh kebelakang sebentar, menatap Haechan yang menampilkan raut wajah kesalnya.
Ningning kembali menatap depan, dan tersenyum lebar. Cara mendapatkan uang yang mudah; pikirnya.
Ningning berjalan keluar dari Gramedia, menatap ponselnya melihat pesanan taksi onlinenya teryata tidak ada yang nerimanya. Tak lama Ponselnya malah mati
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Know
Short StoryKamu tidak akan pernah tau yang sebenarnya. Kalau kamu belum pernah menjadi diriku