6

53 7 1
                                    

Bugh.

Bugh.

Bugh.
Suara pukulan terus terdengar. Karena pria ini memukuli samsak untuk melatih kecepatan dan kekuatan pukulannya.

Prokk.. prokk..
Suara tepuk tangan terdengar, dari pria yang baru saja masuk kedalam ruangan latihan ini. Dia hanya memakai kaos singlet dan celana pendek.

"Teknik mukul lo makin kuat ya, Gi". Sambil berjalan menghampiri, meletakkan tas ranselnya dilantai didekat ransel milik temannya ini

"Haha.. jinjjayo?". Sahut tawa Seulgi dengan suara beratnya, sambil melepaskan sarung tangan tinjunya

Pria yang tak lain adalah sahabatnya ini mengangguk. Duduk dikursi dekatnya, mengambil sebotol air mineral dari ranselnya.

"Ni minum dulu". Memberikan botol ini pada sahabatnya yang berjalan menghampiri

"Thanks Hun". Mengambil botolnya, membuka dan meneguknya sampai setengah

Sehun membalas dengan anggukan, menunduk sebentar melihat ponselnya ada chat baru masuk.

"Eh? Kok lo sendiri? Yang lain mana?". Tanya Seulgi, duduk dikursi sebrang depan Sehun

"Masih Otw. Nih Lisa baru ngabarin. Wendy sama Taeyong udah deket sih, bentar lagi nyampe".

Seulgi ngangguk, singkat.

Tak berselang lama 2 pria datang, sama-sama memakai kaos singlet dengan celana pendek, dan membawa tas ransel juga.

"Wihh.. ada Pak Dokter. Lagi gak sibuk Dok?". Goda Seulgi

Wendy memutar bola matanya, malas. Duduk disebelah Sehun, setelah menaruh ranselnya didekat ransel milik Seulgi.

"Lo manggil gue dokter lagi. Gue jitak ya lo?!". Kesal Wendy

"Haha..". Tawa Seulgi

"Tapi emang bener. Tumbenan lo ikut Wen. Sangking sibuknya sama profesi dokter lo itu, sampai lo jarang banget ngumpul bareng kita kan?". Sahut Taeyong, duduk disebelah Seulgi

"Gak ada jadwal gue hari ini. Mumpung ada waktu, mangkannya gue ikut ngumpul".

Taeyong ber-oh, mangguk-mangguk pelan.

"Lo sendiri juga tumbenan di Seoul Sersan Seulgi yang terhormat?". Goda balik Wendy diiringi kekehan

"Kalau dipikir parahan lo sih Gi, dibanding Wendy. Mana lama banget kalau  udah ngejalanin tugas". Sahut Sehun

"Ya sorry. Namanya tentara ya gitu, ditugasin dimana-mana. Cuman pusat mutusin nugasin gue di Seoul, tetap. Mangkannya gue bisa disini sekarang".

"Berarti lo gak keluar negri lagi?". Tanya Taeyong

"Yaps. Cuman kalau keadaan benar-benar darurat, baru gue kesana".

Taeyong, Sehun dan Wendy mengangguk paham.

"Hallo guysss...". Sapa pria yang baru saja datang

Taeyong, Seulgi, Wendy dan Sehun mengalihkan pandangannya ke Pria itu, tapi salah fokus sama pria yang dibelakangnya.

"Akhirnya lo berdua dateng, kenapa lama?". Ucap Sehun

You Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang