DEONNARA|| 7

1K 63 4
                                    

Budayakan vote Sebelum baca

Happy reading

***

Nara menerobos masuk kedalam rumah Deon. Gadis dengan piyama dan sepasang sendal berbulu, rambut yang di biarkan Tergerai panjang itu menaiki satu persatu anak tangga rumah Deon.

Setelah sampai di depan pintu kayu berwarna hitam. Tangan mungilnya mulai memegang kenop pintu, dan membukanya perlahan.

Nara menimbulkan kepalanya di sana. Menatap sekeliling kamar yang memiliki nuansa gelap. Matanya celingukan mencari pemilik kamar.

Seketika matanya membinar di sambut senyuman yang merekah saat melihat tubuh tegap yang di lapisi kaos hitam tengah berdiri di atas balkon yang membelakangi dirinya. Perlahan Nara mulai melangkah masuk, menutup pintu kamar dengan pelan agar tidak menimbulkan suara.

Langkah kecilnya mengendap mendekati cowok itu yang belum menyadari kehadiran Nara. Gadis itu terkikik geli. Lalu berdiri di belakang tubuh jangkung Deon. Dan...

DWAR !

Laki-laki itu terperanjat kaget. Langsung membalikkan tubuhnya. Tatapannya turun pada gadis pendek di depannya yang terkikik geli.

"Hehe, halo kak Deon," sapa Nara seperti tak memiliki salah.

Alis Deon terangkat satu. Menatap gadis pendek di depannya. "Ngapain Lo, malem-malem di kamar gue?"

Nara mengerucutkan bibirnya. "Bosen kaaa, ini tuh malam Minggu. Nara jenuh di rumah Mulu."

Menghembuskan napas pelan. Deon menarik lengan Nara untuk masuk kedalam kamarnya.

"Kenapa nggak bilang sama gue?"

Nara mengerutkan keningnya. "Ngapain harus bilang, biasanya juga Nara main ke sini nggak bilang sama Kakak. Lagian, rumah kita juga Deket."

Deon menghela napas pelan. Cowok itu menatap lekat mata Nara. Seketika ucapan Ayunda kembali terlintas. Apakah benar ia akan di jodohkan dengan Nara? Sahabatnya sendiri. Jika itu benar, Deon akan senang. Tapi, di situ juga ada rasa takut pada dirinya.

Dia takut ... Jika, Nara akan terlibat dan terjerumus kedalam masalah pribadi dirinya. Deon Takut itu, dan Deon tidak ingin Nara menjadi sasaran. Musuhnya.

Cukup lama Deon menatap lekat mata Nara. Tangan kekar itu menangkup pipi Nara. "Mau jauh atau dekat, mulai sekarang. Lo harus hubungi gue. Lo tau, kejahatan di luar sana banyak. Dan itu bisa datang kapan saja. Lo punya hape, gunain hape Lo buat hubungi gue. Ngerti?"

Matanya mengerjap beberapa kali. Nara bingung dengan ucapan Deon kali ini. Biasanya juga dia ke sini tidak harus memberi tahu dirinya. Karena, Nara sendiri sudah di anggap seperti keluarga sendiri di rumah ini.

Tapi, kenapa kali ini ucapan Deon seperti serius. Nara mengangguk pelan.

Deon menarik lengan Nara membawanya kedalam pelukan. "Jangan bikin gue khawatir. Mulai saat ini gue punya tanggung jawab buat jaga Lo."

Nara mengerucutkan keningnya. "Tanggung jawab? Biasanya juga 'kan, kakak Selalu jaga Nara."

Deon menggeleng pelan. "Nggak, kali ini beda. Gue punya tanggung jawab sendiri," ujar Deon melepaskan pelukannya.

𝐃𝐄𝐎𝐍𝐍𝐀𝐑𝐀 [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang