PROLOG

2.6K 135 46
                                    

⚠️ disclaimer ⚠️

UU No. 19 tahun 2007 tentang Hak cipta menyatakan bahwa hak cipta adalah hak yang mengatur karya intelektual di bidang ilmu pengetahuan. seni dan sastra yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan diberikan pada ide, prosedur, metode atau konsep yang telah dituangkan dalam wujud tetap.

Jangan lupa beri vote terlebih dahulu sebagai tanda apresiasi kepada penulis.

~happy reading~
***

"kak eon!"

"Kak eon!"

Gadis dengan rambut yang di jadikan kepang dua itu berlari dengan langkah kecil menghampiri bocah laki-laki yang tengah menyiram tanaman di sebuah halaman rumahnya.

Sontak bocah itu menoleh ke arah sumber suara. Gadis itu tersenyum lebar lalu memeluk tubuh mungil bocah laki-laki itu. Selang yang berada di genggamannya jatuh saat gadis kecil itu memeluk nya erat.

Bocah perempuan itu mendongak menatap bocah laki-laki di hadapannya. Dengan senyuman lebar yang merekah di kedua sudut bibirnya.

"Kak eon, cium Ara," ucap polos bocah itu.

Deon mengernyit, lalu menggeleng. "Nggak boleh Ara, kita masih kecil."

Nara mengerucutkan bibirnya kecewa lalu melepaskan pelukannya. "Kata nda, kalo sayang sama seseorang itu harus di cium. Kak eon nggak cium Ara, berarti kak eon nggak sayang Ara," lirih bocah gadis itu menunduk kecewa. menendang-nendang rumput dengan kaki mungilnya.

"Bukan gitu Ara, tapi kita masih kecil."

Nara kembali mendongak. "Berarti kalo udah gede boleh?"

Deon mengangguk dengan polos. "Nanti kak eon tanya papa dulu."

***

[TBC]

(Deon kecil )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Deon kecil )

(Deon kecil )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Nara kecil)

𝐃𝐄𝐎𝐍𝐍𝐀𝐑𝐀 [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang