~Happy reading ~
***"kak, kalo kakak milih. Kakak mau jadi langit apa bintang?" tanya Nara kepada Deon. Keduanya kini duduk di bangku balkon kamar Deon setelah laki-laki itu menghabiskan santapan makan malamnya.
Kedua nya menatap langit malam yang di Terangi Kilauan cahaya bintang.
Cowok itu mengajak Nara untuk duduk di balkon.
"jadi bintang," jawab Deon.
"Kenapa harus bintang?"
"Bintang bersinar untuk langit. Gue bersinar buat Lo."
Gelagapan, Nara salah tingkah sendiri. Merubah posisinya menatap sembarang arah.
Deon menggeleng-gelengkan kepalanya tertawa kecil.
"Cantik."
Blush !
Pipinya memanas tanpa di minta. Sudah merah seperti kepiting rebus. Ah! Sial jantungnya berdetak kencang.
"A-aku mau pulang aja, ini udah malam."
Tepat nara beranjak dari duduknya hendak melangkah pergi dari balkon. Cowok itu langsung bangkit. Tanpa di sangka Deon langsung memikul tubuh Nara seperti karung.
"AAAA!! KAAAA TURUNIN!!" pekik Nara memukul-mukul punggung Deon.
Cowok itu menutup pintu balkon. Menulikan pekikan Nara.
Gadis itu memberontak meminta di turunkan. Deon membawa Nara menuju kasur king size nya. Lalu menjatuhkan tubuh Nara di atas kasur.
"Awasss, Nara mau pulang," ujar Nara mendorong tubuh Deon.
Cowok itu menahan kedua tangan mungil Nara. Agar tidak memberontak.
"Tidur disini."
Nara melotot. "Gamauu, Nara belum bilang sama bunda."
"Oke, gue yang bakal bilang."
"Ngga mau ih! Nara mau pulang. Engga baik tauuu." Nara kembali memberontak membuat Deon semakin kencang mencekal tangannya.
"Engga baik kenapa, hm?"
"Ga tauu, pokoknya awas! Atau aku teriak nih," ucap Nara dengan kedua bola mata yang mulai berkaca-kaca. Panik dengan posisi seperti ini. Deon. Memang sangat jail. Laki-laki itu hobi sekali membuat Nara ingin menangis dan ketakutan karena ulahnya.
Cowok itu menjatuhkan tubuhnya di samping Nara. Menarik tangan mungil Nara memeluknya erat. Agar tidak bisa bergerak.
"Biarin gini dulu, jangan banyak gerak. Nanti yang dibawah sana bangun, sayang," bisik Deon.
Tanpa mereka sadari. Ayunda terkikik geli melihat kedua remaja itu melalui celah pintu.
"Makin gencar buat jodohkan mereka."
***
"Sudah antarkan Nara pulang?"
Deon mengangguk hendak memasuki kamarnya. Andai saja gadis itu tidak merengek untuk meminta pulang. Padahal dirinya masih ingin berduaan dengan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐎𝐍𝐍𝐀𝐑𝐀 [Revisi]
Novela Juvenil[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA] [BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA] *** Di jodohkan dengan sahabat kecil? "Kakak jadi suami aku?" "Iya, sekarang Lo istri gue. Jangan nakal-nakal." *** Deon menyukai Nara sejak kecil. Deon kubur perasaannya dalam-dalam. D...