Seorang putra dan kedua putri kembar Panchala.

1.1K 92 1
                                    

Sebelumnya, Raja Drupada dari Panchala telah melakukan upacara, upacara tersebut digunakan untuk meminta kepada yang mahakuasa untuk memberikannya seorang anak lelaki yang berguna untuk mengalahkan anak anak Pandu dan guru Drona.

Upacara itu dilaksanakan dengan membakar kayu yang menghasilkan api besar.

"Para Dewa merasa puas dengan pengorbanan yang anda lakukan, yang mulia."

"Sekarang adalah saatnya, untuk memenuhi segala keinginan mu."

Srikandi sang anak tertua melihat nya dari kejauhan. Raja Drupada melihat resi itu, resi itu pun berkata

"Sekarang adalah waktunya untuk meminta anak lelaki yang kau inginkan itu Raja Drupada."

Raja Drupada pun berdiri, ia mengambil senjatanya yaitu sebuah pedang dan berkata.

"Seorang Putra, adalah anak yang menjadi kan ambisi ayahnya sebagai takdirnya."

"Dengan mengorbankan pedang ku ini, aku meminta seorang putra yang kemampuan nya sama tajamnya dengan pedang ini!"

Raja dari Panchala itu pun melempar kan pedang miliknya dalam kobaran api yang besar.

Semakin lama api pun menjadi semakin besar, lalu raja pun mengambil jubahnya.

"Dengan mengorbankan jubah ku ini, aku minta seorang putra yang harga dirinya tidak akan pernah hancur seperti sebuah perisai!"

Sang raja pun melempar kan jubahnya, selanjutnya ia pun mengerahkan tangan nya untuk mendekat dengan kobaran api.

"Dengan mengorbankan darahku sendiri-" Ia pun menyayat tangannya sendiri, darah yang mulai mengalir dalam telapak tangannya itu ia arahkan pada kobaran api.

"Aku minta seorang putra yang seluruh dirinya penuh dengan dendam!"

"Aku minta seorang putra! Yang akan membunuh Drona dan menaruh kepalanya di depan kaki ku!"

Dengan segala ucapan yang telah di ucapkan oleh raja Drupada, api itu pun berkobar dan memunculkan seorang lelaki yang kelak akan mewujudkan segala perkataan dari sang ayah.

Seorang resi berkata "Yang mulia Drupada, Dresta artinya kuat dan dyumna adalah cahaya. Kejayaan nya akan bertahan selama lamanya, dan kau telah di anugerah kan seorang putra seperti itu oleh para dewa!"

"Namanya adalah, Destradyumna!"

"Putra ku Destradyumna! Putraku Destradyumna! Putraku Destradyumna!"

Lahirlah seorang ksatria hebat dari Panchala, yaitu Destradyumna.

Destradyumna berjalan mendekat ke arah ayahnya dan menyentuh punggung kakinya.

"Terima salamku, Ayah."

"Supaya aku bisa melakukan perintah mu dan bersiap walaupun harus mengorbankan nyawa."

Raja Drupada tersenyum.

"Semoga panjang umur, dan jadilah tangguh!"

"Kemari dan peluklah ayahmu ini"

Mereka pun berpelukan

"Inilah anakku, Destradyumna."

Di beda tempat, terdapat 5 Pandawa yang sedang berhadapan dengan resi yang telah bebas dari panchala

Resi itu bercerita bagaimana mereka di kurung di Panchala karena tidak bisa melakukan upacara untuk memberikan seorang anak lelaki untuk Drupada

Karena di takdir raja Drupada memang tidak ditakdirkan memiliki seorang putra, melainkan hanya seorang putri saja yang bisa ia miliki, dan seorang putri itu akan mengubah takdir Panchala, tidak hanya itu namun ia juga akan mengubah takdir seluruh wilayah Arya.

Repeated Fate {Mahabharata}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang