Kembali ke Hastinapura.

1K 99 26
                                    

Setelah acara pernikahan itu selesai, para Pandawa dan Kedua putri Panchala itu kembali ke Hastinapura agar si Yudhistira bisa menjadi pangeran mahkota di sana.

Tetapi siapa sangka, setelah kedatangan mereka di sana mereka hanyalah mendapat sebuah perkataan bahwa mereka adalah sebuah pendosa yang tak bisa di ampuni.

Drusella hanya masa bodo melihat itu semua, lagipula para Pandawa itu anak penurut, jadi apapun yang di katakan ibu ratu Kunti mereka akan menuruti nya.

'ternyata Hastinapura besar juga ya, luas bersih pula. Wah ada taman bunga, nanti kesana ah.'

Para Pandawa pun masuk ke dalam ruangan itu. Dimana ruang tersebut bagaikan tempat pengadilan atas dosa besar yang mereka lakukan.

Karena yang mulia raja Detrarastra tidak menerima dosa itu maka ia pun berniat untuk mengusir mereka ber 7

"Tinggalkan segala milikmu dan pergilah dari Hastinapura sekarang juga!"

Para Pandawa, Drupadi, Ibu ratu Gandari, Ibu Kunti, Kakek Bisma, dan paman Widura terkejut karena perkataan Detrarastra yang mengusir Pandawa sekaligus istri nya.

Di dunia lain Drusella hanya melamun memikirkan apa yang harus ia lakukan sebelum meninggal kan Hastinapura.

'main bentar boleh lah ya, bunga disana cantik banget masa aku gaboleh ke situ?'

'Anaknya Gandari banyak, tapi kelakuan kek setan. Kecuali Dursala'

Yudhistira menatap kosong.

"Yang mulia, benar benar"

"Mengusir kami?"

Yudhistira mendekat ke arah Detrarastra.

"Atas kejahatan apa yang kami perbuat sehingga yang mulia mengusir kami?"

"Kejahatan? Kalian semua datang ke sidang ini karena telah melakukan dosa besar Yudhistira. Dan kau masih bertanya kejahatan apa?"

"Jiwa adikku Pandu pasti sedang menangis pilu di surga sana."

Drusella menatap remeh.

'lucu ki, orang yang mulia satu ini buta gimana cara nya dia tau kalau si Pandu lagi nangis di surga coba?'

"Para leluhur ku pasti juga malu karena perbuatan kalian!"

'dramatis banget aelah'

Yudhistira pun mencoba untuk membela saudara nya, istri nya dan dirinya sendiri, namun perkataan itu di bantah oleh Duryudana.

Yudhistira pun turun untuk menghadap kepada Duryudana.

"Saudara ku Duryudana. Seseorang yang menaruh gajah pada kepalanya Tidak bisa dianggap suatu yang salah. Demi menyingkirkan suatu parasit yang ada di tubuhnya ia memang harus melakukan hal unik seperti itu."

Perdebatan itu pun terjadi antara Duryudana dan Yudhistira. Bisma yang agung pun berdiri dan membela Yudistira dengan suatu alasan

Muka Detrarastra tampak murka, ia pun ikut berdiri dan mengatakan.

"Apapun alasan itu, aku tak akan bisa menerima nya paman Bisma!"

Para Kurawa tampak tersenyum licik atas apa yang di lakukan oleh ayah mereka yang sangat mendukung ke 100 anak lakinya.

"Pembuat masalah yang akan merusak masa depan tak bisa ku terima, paman!"

"Aku tak bisa menerima nya, atas dasar apapun!"

"Yang mulia" Yudhistira berjalan ke arah saudaranya. "Kami 5 bersaudara dan juga kedua istri kami siap berjalan di atas tumpukan bata, untuk membuktikan bahwa kami tak bersalah."

Repeated Fate {Mahabharata}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang